Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Depok Larang Siswa Ikut Perayaan Valentine Day, Politikus PDIP: Jangan Hanya Bisa Melarang

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman meminta Pemkot Depok jangan hanya bisa memberikan larangan merayakan Valentine Day.

10 Februari 2023 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivitas penjualan bunga di Pasar Rawa Belong, Jakarta, Minggu, 13 Februari 2022. Menurut keterangan pedagang, menjelang Hari Valentine omzet penjualan bunga di Pasar Rawa Belong mengalami penurunan dari biasanya akibatnya meningkatnya kasus Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok Ikravany Hilman meminta Pemerintah Kota Depok tak hanya bisa memberikan larangan merayakan Valentine Day. Saban tahun, perayaan hari kasih sayang ini jatuh pada 14 Februari. "Memang ada sekolah yang merayakan, SMA ini merayakan Valentine, kan tidak ada," kata Ikra, sapaannya, Jumat, 10 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan DPRD Kota Depok ini menuturkan bahwa yang merayakan Valentine adalah warga atau secara personal. "Sebagian merayakan (Valentine) karena agamanya, sebagian lagi karena tradisi. Tidak ada haknya untuk melarang itu sebetulnya," tutur Ikra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menegaskan, jika ada sebagian warga secara keyakinan atau agama tidak setuju pada perayaan itu, maka berlaku untuk mereka.

"Bagi yang lain kan tidak bisa. Sama seperti di Islam ada tradisi pawai obor sebelum Ramadan, itu tradisi keagamaan walau pun bukan syariat agama. Tapi bagian dari tradisi keagamaan menjelang puasa. Lalu, bagaimana jika itu dilarang, kan tidak bisa," ujar Ikra.

Ikra menilai yang perlu disoroti adalah tindakan negatifnya, bukan melarang perayaannya yang sudah menjadi tradisi. "Namanya anak muda mana bisa dikekang atau dilarang, mestinya diarahkan. Kalau menurut saya ya, cinta itu bukan sekedar cinta laki-laki dengan perempuan, tapi bisa ke orang tua atau anak, cinta kepada kemanusiaan," katanya.

Tidak melarang Pemkot Depok melarang perayaan Valentine

Ikra menegaskan tidak melarang Pemkot Depok untuk melarang perayaan Valentine, tapi jangan sampai berhenti di situ saja.

"Harusnya ada langkah-langkah solutif untuk mengarahkan anak-anak muda itu. Kalau pemerintah kota mau lebih capek, kecuali cuma sibuk melarang. Kalau ada yang melakukan terus mau diapakan sama Pemkot, melanggar Perda atau didenda," kata Ikra.

Ikra menilai, yang harus dilakukan Pemkot Depok adalah ke sekolah-sekolah untuk mengajarkan apa itu cinta dan sebagainya.

 "Bukan hanya cinta laki-laki kepada perempuan, apalagi pada yang belum saatnya, seperti anak-anak SMP, ajarkan cinta kepada tanah air, cinta kepada nilai-nilai kemanusiaan dan seterusnya. Sebenarnya ini yang mesti perlu dipikirkan," ucap Ikra.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus