Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PANDEMI Covid-19 mempengaruhi kesehatan mental anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Laporan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) tentang kondisi anak-anak yang dirilis pada 5 Oktober 2021 menunjukkan satu dari lima remaja berusia 15-24 tahun menderita depresi. Organisasi itu mencatat pembatasan mobilitas menyebabkan anak-anak harus menghabiskan waktu yang berharga terpisah dari keluarga, teman, sekolah, dan kesempatan bermain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi di Indonesia tak lebih baik. Hasil survei Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menunjukkan, dalam lima bulan pertama masa pandemi, dari 4.010 orang yang mengakses swaperiksa PDSKJI, 64,8 persen mengaku mengalami masalah psikologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah paling menonjol yang dialami pasien adalah kecemasan, depresi, dan trauma psikologis. Tak sedikit orang muda mengalami gejolak emosi ekstrem yang merenggut kewarasannya. Tekanan masalah psikologis yang datang bertubi-tubi di masa pagebluk membuat mereka mengalami depresi dan berujung pada keinginan menyakiti diri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo