Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUARA Megawati mendadak tercekat, matanya berkaca-kaca. ”Saya sering mengadu kepada Allah, apa begitu hina perempuan di mata-Mu?” katanya bergetar. Dengan wajah sendu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini lalu mengeluhkan soal masih gencarnya penolakan terhadap presiden perempuan bahkan dari kalangan perempuan sendiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo