Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di meja survei, pemilu telah dimulai jauh sebelum hari pencoblosan. Pelbagai lembaga melakukan jajak pendapat untuk mengukur kesiapan para calon. Ada kandidat yang kinerjanya kinclong dari polling ke polling. Ada yang naik-turun, ada pula yang redup. Kandidat presiden pun mempertimbangkan hasil jajak pendapat dalam melirik calon wakilnya. Dalam politik, segala sesuatu memang bisa berubah kapan pun. Tapi polling bisa meraba jurus apa yang bakal dipakai masing-masing kandidat.
Yuliawati, Agung Sedayu
Mengukur Pasangan Mega
Sumber: Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, Desember 2008
Peluangnya…
Megawati-Hidayat Nur Wahid:
”Itu kan wacana yang berkembang di berbagai survei. Ini belum jadi agenda partai. PKS secara prinsip menentukan sikap pencalonan presiden dan wakil presiden setelah pemilihan legislatif.”
Mahfud Sidik
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Megawati-Sutiyoso:
”Saya masih berorientasi menjadi calon presiden. Belum terpikir untuk menjadi calon wakil presiden.”
Sutiyoso
mantan Gubernur DKI Jakarta
Megawati-Prabowo:
”Pencalonan Prabowo menarik, tapi partainya harus diuji dulu dalam pemilihan legislatif. Mega jangan spekulatif.”
Budi Mulyawan
Direktur Eksekutif Centre for Local Government Reform
Megawati-Jusuf Kalla:
”Partai Golkar masih menunggu hasil pemilihan legislatif. Apabila suara kami di atas 20 persen, kemungkinan kami tak perlu koalisi.”
Anton Lesiangi
Ketua Kajian Badan Pengendali Pemenangan Pemilu Golkar
Pasangan Calon Presiden & Calon Wakil Presiden
Sumber: Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, Desember 2008
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo