Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyerahkan masalah Kampung Susun Bayam kepada Jakpro. Heru meminta BUMD DKI itu berdiskusi soal tuntutan warga Kampung Bayam yang ingin segera menghuni kampung susun yang diresmikan Anies Baswedan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heru meminta Jakpro untuk membicarakan kembali soal tarif sewa di Kampung Susun Bayam. Menurut dia, orang-orang yang akan menempati kampung susun yang bearda di kompleks Jakarta International Stadium itu sudah diberikan SK, sehingga tinggal didiskusikan tarif sewa huniannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya yang pertama itu harus dibicarakan dengan Jakpro nilainya, tinggal Jakpro berdiskusi bagaimana dengan keinginan masyarakat itu," ucap Heru Budi di depan Balai Agung, Kamis, 1 Desember 2022.
Warga eks Kampung Bayam demonstrasi depan Balai Kota DKI
Hari ini, sejumlah warga perwakilan Kampung Bayam yang dahulu digusur untuk proyek JIS dan dibangunkan Kampung Susun Bayam di lokasi yang sama, menuntut untuk bisa segera menempati hunian yang telah diresmikan Gubernur Anies Baswedan pada 12 Oktober 2022 itu.
Berdasarkan pantauan Tempo, para warga datang mulai pukul 09.15 WIB Kamis pagi tadi dengan membawa peralatan rumah tangga seperti gas, termos, penggorengan, galon, roti, kopi dan sayur-sayuran. Warga pun terlihat membangun tenda dari terpal pada pukul 09.45 WIB untuk melakukan unjuk rasa.
Warga Kampung Bayam menggelar demo depan Balai Kota DKI menuntut untuk bisa segera menghuni Kampung Susun Bayam, Kamis, 1 Desember 2022. Foto Tempo/Anisa Hafifah
Mereka kemudian menyampaikan aspirasi kepada Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Sebelum berorasi, warga membawakan beberapa lagu nasional seperti Indonesia Raya, Tanah Airku dan Maju Tak Gentar.
Dalam orasinya, salah satu perwakilan warga mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera mengambil keputusan yang memihak warga sehingga segera bisa menempati Kampung Susun Bayam.
"Kami ingin mendesak pemimpin yang bisa mengambil keputusan bukan mediator, tetapi yang kami mau adalah pengambil keputusan bukan mediator," teriak orator Refly di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Desember 2022.
Warga eks Kampung Bayam menuntut agar segera diizinkan menempati Kampung Susun Bayam. “Tuntutan kami, pertama, segera mungkin bisa masuk ke rusun. Yang kedua, segera mungkin kita ada penyerahan kunci. Terus yang ketiga, harga nominal sewa itu bisa terjangkau untuk masyarakat,” kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda.
Warga Kampung Bayam menunjukkan SK Hunian dan nomor unit untuk menempati rusun Kampung Susun Bayam (KSB) di depan Balai Kota, Kamis, 1 November 2022. Foto Tempo/Anisa Hafifah
Warga eks Kampung Bayam itu juga menunjukkan SK hunian dan nomor unit hunian masing-masing yang telah mereka terima Jakpro. Kini mereka hanya tinggal menunggu kunci untuk dapat menempati Kampung Susun Bayam tersebut.
Meski telah mendapat surat keputusan berikut nomor unit hunian, hingga kini warga Kampung Susun Bayam belum bisa menempati kampung susun yang telah diresmikan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 12 Oktober 2022.
Warga terkatung-katung tak bisa menempati Kampung Susun Bayam
Sebulan lebih, nasib warga eks Kampung Bayam itu terkatung-katung. Mereka tidak mendapat kejelasan kapan kapan bisa menempati kampung susun yang berada di dalam kompleks Jakarta International Stadium itu.
Hingga saat ini, warga eks Kampung Bayam masih keberatan dengan tarif sewa hunian di Kampung Susun Bayam yang diajukan Jakpro.
Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda mengatakan sejauh ini sudah ada dua kali mereka bertemu dengan Jakpro untuk membahas masalah harga sewa Kampung Susun Bayam.
"Kami sudah dua kali pertemuan perihal nominal. Pertama itu Rp 1,5 juta, yang kedua itu Rp 600 ribu sekian," kata Asep saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.
Aktivitas warga di tenda pengungsian di depan pintu masuk Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 28 November 2022. Warga gusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) tinggal di tenda pengungsian selama seminggu terakhir sembari menunggu kepastian soal waktu penyerahan kunci hunian di Kampung Susun Bayam. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menurutnya, tarif sewa Rp 600 ribu tersebut berlaku untuk hunian di lantai 3. Adapun untuk lantai 2 harga sewanya lebih mahal Rp 100 ribu, yakni Rp 700 ribuan.
“Padahal di lantai 2 ini dihuni para lansia, prioritas,” kata Asep. Asep mengatakan, tarif sewa tersebut masih sangat memberatkan warga. “Hal itu terlalu memberatkan buat kami, sehingga kami banding,"lanjutnya.
Ia membandingkan tarif sewa di Kampung Susun Akuarium dan Kampung Susun Kunir. Kedua kampung susub tersebut dikelola oleh koperasi yang dibentuk warga. "Di Akuarium dan Kunir itu kan Rp 35 per bulan. Jadi ada keberpihakan dengan rakyat kecil,” katanya.
Asep juga mengungkapkan keinginan warga agar pengelolaan Kampung Susun Bayam disamakan dengan Kampung Akuarium dan Kunir.
“Jadi harapan kita bisa dikelola oleh koperasi. Ini akan jadi agenda kita juga, kita pengen hunian ini (Kampung Susun Bayam) bisa dikelola oleh koperasi,” ungkap Asep.
Jakpro ingin serahkan pengelolaan Kampung Susun Bayam ke Pemprov DKI
Di saat Jakpro diminat berdiskusi kembali dengan warga soal besaran tarif sewa, Jakpro ingin mengalihkan pengelolaan Kampung Susun Bayam kepada Pemprov DKI Jakarta. VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarif berharap pengelolaan Kampung Susun Bayam dapat segera dialihkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Namun Jakpro belum bisa memastikan pengalihan pengelolaan itu kapan bisa dilakukan. Syachrial mengatakan targetnya bisa dalam beberap bulan.
Pengalihan pengelolaan Kampung Susun Bayam (KSB) dari Jakpro ke Pemprov DKI Jakarta dilakukan dengan pertimbangan lahan tempat kampung susun itu berdiri merupakan milik Pemprov DKI.
Foto udara Kampung Susun Bayam menjelang perersmian oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
"Pemprov, khususnya Dinas Perumahan DKI tentunya memiliki pengalaman dan kompetensi sangat baik untuk mengelola rumah susun semacam KSB ini," kata Syachrial saat dihubungi wartawan, Ahad, 27 November 2022.
Namun Pemprov DKI Jakarta belum bisa mengiyakan keinginan Jakpro tersebut. Pemprov masih mengkaji opsi untuk mengelola hunian Kampung Susun Bayam yang saat ini berada di bawah naungan BUMD DKI tersebut.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Sarjoko mengatakan rencana tersebut baru sebatas opsi, dari beberap opsi yang ada. Sarjoko sendiri tidak menjelaskan opsi lain untuk menyelesaikan masalah Kampung Susun Bayam tersebut.
Anies Baswedan: warga Kampung Bayam punya hak yang sama untuk punya tempat tinggal
Anies Baswedan saat meresmikan Kampung Susun Bayam pada 12 Oktober 2022 lalu menyatakan warga Kampung Bayam punya hak yang sama dengan orang lain untuk punya tempat tinggal.
"Warga Kampung Bayam memang mayoritas masih pra-sejahtera, tapi bukan berarti mereka bisa disingkirkan," ujar Anies.
Anies menuturkan pembangunan Kampung Susun Bayam harus menunggu pengerjaan JIS rampung. Sebab, lahan Kampung Susun semula dipakai untuk menempatkan alat-alat berat saat pengerjaan stadion bertaraf internasional itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama pencanangan Kampung Susun Bayam, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 7 Mei 2022. Kampung Bayam merupakan permukiman yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Foto: Dokumentasi Pemprov DKI
Kampung Susun Bayam dibangun selama 4 bulan 20 hari yakni pada 7 Mei hingga 27 September 2022. Jakpro mendesain satu hunian seluas 36 meter persegi dengan plafon 2,7 meter. Anies kemudian meminta agar satu hunian memiliki mezzanine, sehingga plafon satu hunian naik menjadi 4,5 meter
Total ada tiga tower rumah susun berlantai empat. Dari total 138 unit, tiga di antaranya diperuntukkan warga lanjut usia alias lansia dan difabel. Unit untuk lansia dan difabel berada di lantai dasar.
Tersedia fasilitas pendukung di Kampung Susun Bayam yang terdiri dari lahan siap tanam seluas 1.914 meter persegi, unit usaha warga, koperasi, gudang, dan musala dengan area wudhu. Kemudian area bermain, lapangan bola mini, aula serbaguna, toilet umum, ruang pemulasaran jenazah, klinik, dan ramp.