Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dinkes DKI Selidiki Balita Meninggal Setelah Minum Obat Parasetamol dari Puskesmas

Seorang balita di RSUD Sawah Besar diduga meninggal karena gagal ginjal akut. Sempat minum obat parasetamol dari Puskesmas.

28 Oktober 2022 | 18.12 WIB

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Januari 2022. TEMPO/Lani Diana
Perbesar
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Januari 2022. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memeriksa dan menyelidiki kasus meninggalnya seorang balita terkait dugaan gagal ginjal akut misterius di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Nanti kita lakukan pemeriksaan dan penelitian kembali dengan pihak terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat diwawancarai di Rumah Susun (Rusun) Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022.

Widyastuti mengatakan penelitian perlu dilakukan untuk  mengetahui apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol atau bukan.

"Apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol, itu perlu diteliti lagi," lanjutnya.

Ia melanjutkan kasus tersebut perlu dilakukan penelitian secara medis terlebih dahulu untuk menentukan penyebab meninggalnya balita.

Dilansir dari Antara, Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Lusi membenarkan jika pihaknya memberikan obat kepada seorang balita (4) dengan jenis parasetamol yang diduga meninggal akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak.

"Memang ada obat dari pihak puskesmas yang diberikan obat jenis parasetamol," ucap Lusi.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, dari tiga kasus, satu pasien meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya ada yang memiliki penyakit ginjal bawaan dan satu lainnya karena infeksi.

"Di Jakpus ada tiga orang suspek, satu orang infeksi, yang satu lagi memang ada kelainan ginjal bawaan sejak lahir dan satu lagi ini yang meninggal," ujar Rismasari.

Rismasari menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terkait penyebab meninggalnya satu pasien tersebut.

"Sudah ada pemeriksaan lebih lanjut, obat juga sudah diperiksa tapi hasilnya belum ada," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus