Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Bagaimana Calon Presiden Berebut Dukungan Kepala Desa

Perangkat desa bermanuver memenangkan Prabowo-Gibran setelah mendapat instruksi Istana. Kubu Ganjar dan Anies bergerak senyap.

3 Desember 2023 | 00.00 WIB

Silaturahmi Nasional Desa Bersatu di Indonesia Arena, GBK, Jakarta,  19 November 2023. Tempo/Bagus Pribadi
Perbesar
Silaturahmi Nasional Desa Bersatu di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, 19 November 2023. Tempo/Bagus Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ACARA Silaturahmi Nasional Desa Bersatu yang berlangsung di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 19 November lalu, semula beragenda deklarasi dukungan kepala desa (kades) untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo-Gibran. Undangan deklarasi itu disebar secara berantai ke grup-grup WhatsApp sejumlah organisasi perangkat desa.

“Undangannya cukup mendadak. Kami menerimanya beberapa hari sebelum acara,” kata Agung Heri Susanto dari Majelis Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 Desember lalu.  

Mendekati hari-H, konsep acara berubah. Agenda deklarasi berganti menjadi pertemuan biasa. Dua pengurus Apdesi bercerita, perubahan itu terjadi setelah para petinggi organisasi tersebut berkomunikasi dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum, sejumlah pejabat pemerintah, hingga Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat.

Mereka yang dimintai masukan menyampaikan bahwa keterlibatan aparatur desa dalam pemenangan pasangan calon presiden berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Seruan deklarasi untuk Prabowo-Gibran pun tak jadi digaungkan. Ketua organisasi kelompok desa juga melarang anggotanya hadir di lokasi membawa atribut pasangan itu.

Seorang anggota panitia acara mengatakan penyelenggara sebenarnya telah menyiapkan sekitar 30 ribu jaket bergambar pasangan calon nomor urut dua itu. Spanduk-spanduk juga telah dicetak dan siap direntangkan. Setelah ada larangan penggunaan atribut, para undangan akhirnya datang mengenakan kemeja putih tanpa gambar Prabowo-Gibran.

Kendati konsep acara berubah, Gibran tetap hadir dan menyampaikan sambutan. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu didampingi petinggi-petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju—koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Belakangan, Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu melaporkan panitia acara ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pemilu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Rusman Paraqbueq, Egi Adyatama, Raymundus Rikang, Septhie Ryantie dari Solo dan Hanaa Septiana dari Surabaya berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Adu Kuat Menggalang Kades"

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus