Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dunia Minyak

Dalam dunia minyak tak selalu jelas mana kebajikan dan mana kebajinganan. rockefeller memonopoli perusahaan minyak di AS. lalu muncul deterding yang sampai sinting. minyak rapat dengan kekuasaan besar. (fk)

27 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK banyak yang bisa diingat dari film Giant. Mungkin kecuali ini: James Dean berseru-seru kegirangan mandi dalam curahan minyak kasar yang baru menyembur dari bumi. Ia menemukan minyak: Dan ia tak menanti lebih lama. Ia naik truk ke rumah wanita yang dicintainya -- isteri orang lain -- dan meneriakkan kemenangannya. Hari itu berakhir dengan perkelahian. Seperti cerita Edna Faber yang lain, cerita ini juga tentang hidup payah yang berujung sukses, dan sukses yang berujung kebesaran, dan kebesaran yang dirundung bayang-bayang suram. "Etika Protestan", bukan? Sukses halal, ekses tidak kerja keras adalah kebajikan, kemewahan adalah najis. Tapi di dunia minyak tak selamanya jelas mana yang sukses mana yang ekses, mana kebajikan mana kebajinganan. Rockefeller menguasai industri minyak bumi di AS di abad lalu lewat kerja-sama rahasia dengan perusahaan kereta-api. Ia melalap perusahaan-perusahaan saingannya dan mengadakan penggabungan. Monopoli lahir. Tapi di negeri "liberal" macam AS, tempat persaingan dan pasaran bebas dihormati, keserakahan macam itu justru tak mudah. Rockefeller dicatat dengan penuh kebencian. Petugas humasnya dengan setia mencoba memperbaiki image sang raja minyak. Ia pesan biografi Rockefeller kepada sejumlah penulis terkenal, antara lain Winston Churchill -- yang setuju dibayar $ 50. 000. Tapi Rockefeller menolak. Milyuner ini tetap ingin mirip burung hantu. Lalu sejarah minyak memunculkan Deterding. Ia Belanda-yang memimpin Shell. Diberi gelar "Sir" oleh kerajaan Inggeris ia juga dijuluki "Napoleon perminyakan". Dan penyakit kekaisaran ternyata mengenainya: ia terbius megalomania, kehebatan diri -- dan mungkin juga "sinting minyak". Dalam memoarnya yang terbit 1934, orang pendek ini menulis setiap kata oil dengan O besar. Lalu ia memihak Hitler. Bombasme begini pula yang mungkin dikenang dari Joseph Cullinan, 'Buckskin Joe', salah satu pendiri Texmaco. Di atap kantornya di Houston, Texas, orang ini memasang bendera bajak-laut: tengkorak dengan silang tulang. Tentu, warna-warni macam itu tak selamanya merupakan ciri sejarah minyak. Tapi benda cair itu-penyanyi Frankie Lane dalam Blowing Wild meneriakkannya sebagai "emas hitam" -- sering menerbitkan demam tersendiri. Cerita minyak selalu rapat dengan cerita kekuasaan besar. Tapi kekuasaan besar tak biasa menyelamatkan rohani. Ia adalah ujian setan bagi orang yang berada di singgasananya. Anthony Simpson masih bermurah hati ketika ia menulis dalam The Seven Sisters, sebuah buku menarik yang terbit tahun lalu tentang perusahaan besar perminyakan dunia: "Secara destruktif ataupun konstruktif, minyak telah menggalakkan hal-hal yang ekstrim".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus