TAK banyak yang bisa diingat dari film Giant. Mungkin kecuali
ini: James Dean berseru-seru kegirangan mandi dalam curahan
minyak kasar yang baru menyembur dari bumi. Ia menemukan minyak:
Dan ia tak menanti lebih lama. Ia naik truk ke rumah wanita yang
dicintainya -- isteri orang lain -- dan meneriakkan
kemenangannya. Hari itu berakhir dengan perkelahian.
Seperti cerita Edna Faber yang lain, cerita ini juga tentang
hidup payah yang berujung sukses, dan sukses yang berujung
kebesaran, dan kebesaran yang dirundung bayang-bayang suram.
"Etika Protestan", bukan? Sukses halal, ekses tidak kerja keras
adalah kebajikan, kemewahan adalah najis.
Tapi di dunia minyak tak selamanya jelas mana yang sukses mana
yang ekses, mana kebajikan mana kebajinganan. Rockefeller
menguasai industri minyak bumi di AS di abad lalu lewat
kerja-sama rahasia dengan perusahaan kereta-api. Ia melalap
perusahaan-perusahaan saingannya dan mengadakan penggabungan.
Monopoli lahir. Tapi di negeri "liberal" macam AS, tempat
persaingan dan pasaran bebas dihormati, keserakahan macam itu
justru tak mudah. Rockefeller dicatat dengan penuh kebencian.
Petugas humasnya dengan setia mencoba memperbaiki image sang
raja minyak. Ia pesan biografi Rockefeller kepada sejumlah
penulis terkenal, antara lain Winston Churchill -- yang setuju
dibayar $ 50. 000. Tapi Rockefeller menolak. Milyuner ini tetap
ingin mirip burung hantu.
Lalu sejarah minyak memunculkan Deterding. Ia Belanda-yang
memimpin Shell. Diberi gelar "Sir" oleh kerajaan Inggeris ia
juga dijuluki "Napoleon perminyakan". Dan penyakit kekaisaran
ternyata mengenainya: ia terbius megalomania, kehebatan diri --
dan mungkin juga "sinting minyak". Dalam memoarnya yang terbit
1934, orang pendek ini menulis setiap kata oil dengan O besar.
Lalu ia memihak Hitler. Bombasme begini pula yang mungkin
dikenang dari Joseph Cullinan, 'Buckskin Joe', salah satu
pendiri Texmaco. Di atap kantornya di Houston, Texas, orang ini
memasang bendera bajak-laut: tengkorak dengan silang tulang.
Tentu, warna-warni macam itu tak selamanya merupakan ciri
sejarah minyak. Tapi benda cair itu-penyanyi Frankie Lane dalam
Blowing Wild meneriakkannya sebagai "emas hitam" -- sering
menerbitkan demam tersendiri. Cerita minyak selalu rapat dengan
cerita kekuasaan besar. Tapi kekuasaan besar tak biasa
menyelamatkan rohani. Ia adalah ujian setan bagi orang yang
berada di singgasananya. Anthony Simpson masih bermurah hati
ketika ia menulis dalam The Seven Sisters, sebuah buku menarik
yang terbit tahun lalu tentang perusahaan besar perminyakan
dunia: "Secara destruktif ataupun konstruktif, minyak telah
menggalakkan hal-hal yang ekstrim".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini