Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Kisah para eksil yang telah meninggal.
Menjadi jujukan para mahasiswa Indonesia di Belanda.
Kerinduan akan Tanah Air diwujudkan dalam karya mereka.
RUMAH Sardjio Mintardjo di Oegstgeest, sebuah desa di utara Kota Leiden, Belanda, tidak pernah sepi pengunjung. “Yang kesulitan tempat tinggal beliau tampung di rumahnya, tanpa pernah memusingkan bayaran,” kata Ravando Lie, yang meraih gelar S-2 jurusan sejarah kolonial di Universiteit Leiden pada 2014, kepada Tempo, mengenang Pak Min—sapaan akrab Mintardjo. Di kalangan mahasiswa Indonesia di Belanda, terutama di Leiden, pintu "Pondok Pak Min" selalu terbuka sebagai tempat ngumpul dan berdiskusi ditemani sop buntutnya yang kesohor. Ia salah satu eksil yang disebut banyak orang sebagai bapak para mahasiswa Indonesia di Belanda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo