Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Mereka yang Telah Wafat

Tiga dari lima eksil yang telah meninggal dekat dengan akademikus Indonesia. Berkarya tentang Indonesia.

19 Maret 2023 | 00.00 WIB

Sardjio Mintardjo di depan rumahnya di Oegstgeest,  Leiden, Belanda. Supervivere/Elisabeth Ida Mulyani
Perbesar
Sardjio Mintardjo di depan rumahnya di Oegstgeest, Leiden, Belanda. Supervivere/Elisabeth Ida Mulyani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Kisah para eksil yang telah meninggal.

  • Menjadi jujukan para mahasiswa Indonesia di Belanda.

  • Kerinduan akan Tanah Air diwujudkan dalam karya mereka.

RUMAH Sardjio Mintardjo di Oegstgeest, sebuah desa di utara Kota Leiden, Belanda, tidak pernah sepi pengunjung. “Yang kesulitan tempat tinggal beliau tampung di rumahnya, tanpa pernah memusingkan bayaran,” kata Ravando Lie, yang meraih gelar S-2 jurusan sejarah kolonial di Universiteit Leiden pada 2014, kepada Tempo, mengenang Pak Min—sapaan akrab Mintardjo. Di kalangan mahasiswa Indonesia di Belanda, terutama di Leiden, pintu "Pondok Pak Min" selalu terbuka sebagai tempat ngumpul dan berdiskusi ditemani sop buntutnya yang kesohor. Ia salah satu eksil yang disebut banyak orang sebagai bapak para mahasiswa Indonesia di Belanda. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Linawati Sidarto

Linawati Sidarto

Kontributor Tempo di Eropa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus