Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Ratusan korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan lumpur tsunami. Evakuasi di berbagai lokasi terkendala oleh padamnya listrik di Kota Palu dan tiga kabupaten lain yang terkena dampak tsunami. Selain listrik, jaringan komunikasi masih terputus, alat berat minim, sementara akses jalan rusak dan berlumpur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada lima gardu induk yang rusak di Palu akibat gempa dan tsunami. Akibatnya, Palu gelap gulita sejak Jumat lalu. "Genset sudah disebar. Diutamakan ke lokasi pengungsian dan reruntuhan yang diperkirakan masih ada korban," kata Sutopo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan Tempo dari Kota Palu, hanya sedikit posko pengungsian yang diterangi listrik dari generator. Halaman rumah dinas Gubernur Sulawesi Tengah di Palu Timur menjadi salah satu titik pengungsian yang menampung sekitar 2.000 warga. Begitu pula halaman Markas Komando Resor Militer Tadulako, Palu Selatan, juga menjadi titik pengungsian yang menampung ribuan warga. Di titik lain, seperti di depan kantor Wali Kota Palu, pengungsi menyalakan api unggun dan tidur di bawah terpal yang disangga bambu.
Padamnya listrik juga menghentikan sementara proses evakuasi di Hotel Roaroa, Palu Selatan, yang roboh akibat gempa. BNPB mengatakan masih ada sekitar 60 korban yang tertimpa reruntuhan hotel itu. Kondisi mereka tak diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggal. Sejumlah korban di mal Ramayana dan restoran Dunia Baru diperkirakan juga masih terjebak.
Sebanyak 832 orang meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Jenazah yang terseret tsunami dan tergeletak di pinggir jalan telah diangkat pada kemarin pagi. Jenazah akan dimakamkan hari ini di pemakaman massal jika telah diidentifikasi keluarga. Lebih dari 16 ribu penduduk Palu dan Donggala mengungsi. Pengungsi dan korban tewas di dua daerah lain, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong, belum terdata lantaran padamnya listrik dan putusnya jaringan telekomunikasi.
General Manager PT PLN (Persero) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, Edison Sipahutar, mengatakan dua gardu induk telah diperbaiki. Namun gardu tersebut memasok listrik ke wilayah lain yang tidak terkena dampak tsunami. Sejak kemarin, kata dia, alat perbaikan telah dikirim dari Gorontalo dan Poso. Menurut dia, genset darurat yang disebar PLN dikhawatirkan tak bertahan lama karena pasokan bensin terbatas.
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sugiyartanto, menyebutkan alat berat tengah didatangkan dari sejumlah kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di Sulawesi. Alat berat akan diangkut menggunakan pesawat Hercules atau kapal untuk mempercepat proses pembukaan jalan dan evakuasi korban.SYAFIUL HADI | ARKHELAUS WISNU | INDRI MAULIDAR
Bergerak Menuju Palu
Bantuan dari berbagai penjuru negeri berdatangan menghampiri puluhan ribu korban pada hari ketiga penanganan bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Presiden Joko Widodo memberi arahan penanganan gempa langsung di lokasi bencana.
TNI
- Tujuh kompi satuan, terdiri atas Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni Tempur, Batalyon Infanteri, dan Batalyoni Zeni Konstruksi
- KRO Soeharso 990, kapal rumah sakit yang bisa menampung hingga 2.000 pasien
- 12 pesawat Hercules untuk mengangkut personel dan logistik
- 5 unit pesawat CN 295
- 2 unit pesawat CN 235
- 4 unit pesawat Boeing 737
- Helikopter
Kepolisian RI
- Kapal polisi (KP) Abimanyu7010 dan KP Bisma8001, kedua kapal membawa peralatan yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar hingga 10 ton dalam sehari
- 1.400 personel dari kepolisian sekitar, yaitu Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan lainlain
Badan Search and Rescue Nasional
- 300 personel dari Basarnas pusat dan daerah sekitar, termasuk Gorontalo, Ternate, Jawa Barat, dan lainnya
- Kapal logistik dan personel
Kementerian Sosial
- Enam dapur umum, menyediakan 36 ribu porsi makanan setiap hari
- 200 personel dari Taruna Tanggap Bencana Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
- 4 unit ekskavator
- 6 unit loader
- 6 mobil tanki air
- 11 truk pengangkut barang
- Mobil grader, generator, toilet portabel, hidran, dan pompa air
- Bantuan berasal dari Jakarta dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di Sulawesi dan daerah lain
SUMBER: DIOLAH TEMPO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo