Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Fenomena Anak Citayam, Anies Baswedan: Jalan Sudirman Dirancang Complete Street

Anies Baswedan senang kawasan Jalan Sudirman menjadi kawasan di mana orang dari berbagai tempat, termasuk Citayam dan Bojonggede datang.

11 Juli 2022 | 07.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Fenomena anak Citayam, Depok dan Bojonggede, Kabupaten Bogor nongkrong di Dukuh Atas dan Terowongan Kendal Jakarta itu viral di media sosial. ABG alias anak baru gede itu memanfaatkan ruang-ruang publik di Jakarta untuk mengekspresikan gaya mereka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan senang Terowongan Kendal, Dukuh Atas dijadikan tempat bermain anak Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor. Ruang yang dibangun di Pemerintah Provinsi DKI bisa dimanfaatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ingat dulu sempat kontroversi karena melebarkan jalan untuk pejalan kaki mengurangi jalan untuk kendaraan bermotor. Tapi, Jalan Jenderal Sudirman memang kami rancang untuk menjadi complete street," ujar Anies usai menyembelih hewan kurban di kediamannya, di Musala Babul Khoirot, Lebak Bulus Dalam, Ahad, 10 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Complete street artinya, kata dia, ada trotoarnya, ada tempat untuk sepeda, kendaraan umum, ada pula tempat untuk kendaraan pribadi. Sehingga tempat ini yang dulunya orang keluar masuk gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman itu selalu menggunakan kendaraan pribadi, bahkan pindah antar gedung pun kendaraannya pribadi sekarang bisa jalan kaki. "Masyarakat luar kawasan Sudirman itu bisa jalan-jalan ke sana."

Dari luar kawasan Sudirman, masyarakat itu leluasa bisa jalan-jalan ke sana. Semuanya bisa menyaksikan jalan-jalan utama, pusat-pusat bisnis utama di kota-kota modern dunia itu adalah tujuan wisata. Menurut dia, jika datang ke New York maka akan lihat pusat-pusat bisnis dan wisata. Kemudian saat datang ke Tokyo dan London sama saja.

"Nah alhamdulillah sekarang kawasan itu menjadi kawasan di mana orang-orang datang menikmati suasana gedung tingginya. Jadi ini sebuah hasil, fenomena masyarakat berkumpul dari manapun, sebenarnya bukan hanya dari beberapa lokasi yang kemudian jadi singkatan ya SCBD atau Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok," tutur Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berpesan, jangan pernah anggap ada hak atas gaya dan ownership atas gaya bahwa yang berhak di Jalan Jenderal Sudirman itu hanya untuk yang gayanya A, B, atau C. Sedangkan gaya yang di luar itu tidak boleh karena ada anak Citayam, anak dari Bojonggede atau daerah lain.

"Enggak, ini adalah milik Indonesia. Siapa saja dengan kebiasaannya dan dengan caranya yang penting satu jaga kebersihan jangan tingggalkan sampah, jaga ketertiban, dan hormati sesama pengguna. Selebihnya ini adalah Indonesia dan tidak selalu kalau berkumpul lalu digabung, kita semuanya jalan bareng-bareng gitu ya," kata Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Peresmian JIS Diumumkan Akhir Juli 2022

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan magang di Tempo pada 2017 setelah mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut. Sejak 2018 meliput isu teknologi, sains, olahraga, politik dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus