Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SUATU siang di Bandara Hasanuddin, Makassar, pertengahan 1978. Dua orang Jepang yang baru turun dari pesawat tampak celingukan. Aksa Mahmud, yang kebetulan sedang berada di lapangan terbang itu, menyapa ramah. Ternyata, kedua orang Jepang itu lagi kebingungan mau menginap di mana.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo