Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gejala Histrionic dan Borderline Personality Disorder yang Dialami Amber Heard

Psikolog mengungkapkan Amber Heard mengalami Histrionic dan Borderline Personality Disorder

27 April 2022 | 19.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Amber Heard. Instagram.com/amberheard

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus antara Johnny Deep dan Amber Heard sudah lama menjadi sorotan publik. Setelah kalah dalam pengadilan pencemaran nama baik pertama di Inggris, Depp kini menggugat Heard atas sebuah opini yang dia tulis untuk The Washington Post pada tahun 2018 yang menggambarkan pengalamannya dengan kekerasan dalam rumah tangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya menjadi figur publik yang mewakili kekerasan dalam rumah tangga, dan saya merasakan kekuatan penuh dari murka budaya kita terhadap perempuan yang berbicara," tulis Amber Heard.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun Heard tidak menyebutkan nama mantan suaminya dalam opini tersebut, pengacara Depp berpendapat bahwa artikel itu adalah implikasi yang jelas bahwa kliennya adalah pelaku kekerasan dalam rumah tangga.  Tuduhannya ... adalah bagian dari tipuan yang rumit untuk menghasilkan publisitas positif bagi Nona Heard dan memajukan karirnya," tambah mereka.

Dalam perkembangan terbaru kasus ini, tim hukum Johnny Depp mendekati Dr Shannon Curry, seorang psikolog klinis, yang mengatakan kepada pengadilan bahwa Heard menderita Histrionic dan Borderline Personality Disorder dan "gejala PTSD yang sangat berlebihan. Kedua kondisi tersebut dikatakan menyebabkan pola ketidakstabilan emosi dan perilaku mencari perhatian.

Melansir laman Times of India, Histrionic Personality Disorder atau HPD adalah bagian dari sekelompok kondisi psikologis di mana orang memiliki emosi yang intens, tidak menentu dan citra mental diri yang terdistorsi. Disebut juga gangguan kepribadian “Cluster B”, orang yang memiliki kondisi ini sering mendasarkan harga dirinya pada persetujuan orang lain, membuat mereka berperilaku tidak pantas untuk mencari perhatian. Oleh karena itu kata histrionic juga berarti teatrikal.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (edisi ke-5), berikut adalah beberapa gejala HPD:

- Tidak nyaman dalam situasi di mana mereka tidak menjadi pusat perhatian
- Mereka berinteraksi dengan orang lain yang ditandai dengan perilaku seksual yang menggoda atau provokatif yang tidak pantas
- Tampilan ekspresi emosi yang berubah dengan cepat dan dangkal
- Penggunaan perhatian fisik mereka secara konsisten untuk menarik perhatian pada diri sendiri
- Memiliki gaya bicara yang terlalu impresionistik dan kurang detail
- Pertunjukan dramatisasi diri, sandiwara, dan ekspresi emosi yang berlebihan
- Sugestibel (yaitu, mereka mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan)
- Menganggap hubungan menjadi lebih intim daripada yang sebenarnya

Sementara itu, Borderline Personality Disorder atau BPD adalah kondisi kesehatan mental yang berdampak negatif pada cara orang memandang dan merasakan tentang diri mereka sendiri. Orang yang menderita kondisi ini mengalami kesulitan mengatur dan mengendalikan emosi mereka dan mengambil tindakan berbahaya.

Menurut National Institute of Mental health, berikut adalah beberapa tanda BPD:
- Perilaku melukai diri sendiri termasuk memotong
- Pola hubungan yang intens dan tidak stabil dengan keluarga, teman, orang penting, dan orang-orang terkasih lainnya
- Upaya untuk menghindari pengabaian, yang dapat mencakup meninggalkan seseorang terlebih dahulu atau terburu-buru ke dalam hubungan emosional atau fisik dengan orang lain
- Citra diri yang tidak stabil dan terdistorsi
- Perilaku impulsif, termasuk menghabiskan uang, hubungan seksual yang tidak aman, pesta makan atau minum, mengemudi sembrono, atau lainnya
- Perasaan hampa yang tidak kunjung hilang
- Ketidakpercayaan
- Masalah kemarahan, yang dapat mencakup kemarahan yang irasional, intens, atau masalah dengan mengendalikan kemarahan
- Perubahan suasana hati yang intens
- Pikiran atau ancaman bunuh diri

Penyebab pasti gangguan kepribadian seperti Histrionic dan Borderline Personality Disorder tidak diketahui. Namun, para ilmuwan mengaitkannya dengan faktor lingkungan dan genetik. Riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian, kecemasan, atau depresi dapat menjadi faktor risiko Histrionic dan Borderline Personality Disorder. Faktor lain termasuk pengalaman dengan pelecehan emosional, seksual, atau fisik, intimidasi, masalah keterikatan, masalah sosial, atau peristiwa traumatis lainnya selama masa kanak-kanak Anda. Beberapa penelitian juga menunjukkan perubahan di area otak tertentu yang terlibat dalam regulasi emosi, impulsif, dan agresi juga dapat menyebabkan kondisi seperti itu.

Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis gangguan kepribadian, termasuk Histrionic dan Borderline Personality Disorder. Namun, jika Anda memiliki gejala terkait tertentu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan pemeriksaan fisik lengkap. Tergantung pada hasil Anda mungkin dirujuk ke psikiater atau psikolog, profesional yang terlatih dalam bidang ini.

Psikoterapi umumnya merupakan bentuk pengobatan untuk orang yang didiagnosis dengan Histrionic dan Borderline Personality Disorder. Mereka yang mengalami kecemasan atau depresi mungkin akan diberi resep antidepresan atau obat anti-kecemasan. Namun, sangat penting bahwa obat diambil hanya di bawah pengawasan kesehatan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus