Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Banten Irjen Pol. Rudy Heriyanto menyampaikan menyampaikan dampak kerusakan akibat gempa magnitudo 6,7 di Kabupaten Pandeglang. Gempa tersebut berpusat di arah barat daya Sumur, Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rudy Heriyanto menjelaskan dari laporan yang masuk ke Polda Banten terdapat 60 bangunan rusak yang tersebar di 19 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Tiga jam setela gempa Banten mengguncang pada 16.05 WIB data yang masuk ke Polres Pandeglang menyebutkan ada 60 bangunan yang rusak terdiri atas; 54 unit rumah, 1 unit puskesmas, 3 unit sekolah dan 2 unit mushola mengalami kerusakan.
Adapun rincian bangunan rusak di Kabupaten Pandeglang diantaranya terjadi di Kecamatan Cibaliung dengan kerusakan 1 unit sekolah, Kecamatan Cimanggu dengan 8 unit rumah, Kecamatan Mandalawangi 1 unit rumah, Kecamatan Angsana 3 unit rumah, Kecamatan Cikeusik 1 unit rumah, 1 unit sekolah, serta 1 musholla. Selanjutnya Kecamatan Sumur 8 unit rumah, 1 sekolah, 1 puskesmas.
Di Kecamatan Saketi terdapat 5 unit rumah, Kecamatan Jiput 3 unit rumah, Kecamatan Banjar 1 unit rumah, Kecamatan Bojong 1 musholla, Kecamatan Cigeulis 1 unit rumah, Kecamatan Picung 3 unit rumah, Kecamatan Patia 4 unit rumah, Kecamatan Panimbang 3 unit rumah, Kecamatan Pulosari 2 unit rumah, Kecamatan Labuan 1 unit rumah, Kecamatan Carita 1 unit rumah, Kecamatan Munjul 4 unit rumah, Kecamatan Pagelaran 5 unit rumah.
Rudy Heriyanto mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap berhati-hati, "Kami imbau masyarakat tidak panik dan berhati-hati, apabila ada gempa susulan, masyarakat harus bisa menyelamatkan diri ke wilayah yang lebih aman," kata Rudy
AYU CIPTA
Baca juga: Gempa Merusak Bangunan Lapas Rangkasbitung, 50 Napi Harus Pindah Penjara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini