Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gerebek Lumpur Anies Baswedan Digencarkan sejak Jakarta Kerap Banjir

Gerebek lumpur mulai digencarkan di masa Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Pemerintah daerah fokus mengeksekusi program itu sejak Jakarta sering banjir

3 Desember 2022 | 22.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi Asikin mengutarakan, pihaknya dulu tidak begitu fokus pada program gerebek lumpur lantaran terkendala minimnya sumber daya. Dinas SDA menggencarkan program tersebut sejak Jakarta kerap banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semenjak ada kejadian banjir dan kami coba menghitung (jumlah alat dan tenaga). Makanya pada saat itu (gerebek lumpur) dicanangkan, kami benar-benar monitor alat-alat," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 2 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan melanjutkan program gerebek lumpur di Ibu Kota. Bahkan, program ini menjadi salah satu strategi Heru untuk mengatasi banjir Jakarta. 

Gerebek lumpur adalah program pengerukan lumpur dengan alat berat. Sebenarnya aktivitas ini sudah dikerjakan sejak lama di era pemerintahan mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke.

Program ini berlanjut hingga kepemimpinan gubernur selanjutnya. Mantan Gubernur Anies Baswedan lalu memberi nama gerebek lumpur pada program tersebut setelah banjir besar awal 2020.

Ketika banjir sering terjadi di Jakarta, Dudi menceritakan, dinasnya memantau betul jumlah alat yang dapat dipakai untuk mengeruk lumpur. Selain itu, durasi waktu perbaikan alat rusak juga diperhatikan.

Tujuannya agar memastikan gerebek lumpur berjalan di lima kota Jakarta. Menurut dia, gerebek lumpur berkontribusi terhadap berkurangnya titik genangan. Bahkan, Dinas SDA fokus mengeksekusi gerebek lumpur di lokasi langganan banjir. 

"Intinya pas mulai ada hujan biasanya kami memonitor lokasi-lokasi yang memang langganan tergenang," jelas dia.

Jika pengerukan gagal meminimalisasi genangan, maka Dinas SDA bakal mengoperasikan pompa apung atau pompa mobile. Dinas SDA juga rutin mengeruk sedimen lumpur di saluran air. 

Sumber daya dan anggaran
Dudi mengatakan program ini sempat dikerjakan pihak ketiga. Dinas SDA harus membuka lelang imbas dari kurangnya sumber daya manusia. 

Ibu Kota kemudian tak henti diterjang banjir pasca hujan deras. Dia tak mengingat waktu persisnya.

Alhasil, dinas mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan dibantu pihak wali kota, kecamatan, dan kelurahan. Ada juga bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota. 

"Pasukan biru kami tersebar di seluruh wilayah DKI," ujar dia. 

Dia memaparkan tak ada alokasi anggaran khusus untuk kegiatan gerebek lumpur. Dinas SDA hanya menganggarkan biaya untuk pemeliharaan alat, seperti ekskavator dan truk pengangkut lumpur. 

Lalu ada juga anggaran untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dan alat penunjang lainnya, serta gaji Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP). 

Heru Budi rutin kerjakan gerebek lumpur
Sebelumnya, Heru menyatakan akan rutin melakukan gerebek lumpur sebagai upaya pengendalian banjir Jakarta. Pengendalian banjir itu sendiri menjadi salah satu program prioritas pemerintah DKI pada 2023.

"Penanganan rutin pengerukan jadi rutin gerebek lumpur, jadi kemarin saya sudah ke beberapa wilayah semua harus jalan sarana prasarana yang Pemda DKI Jakarta miliki turun untuk mengantisipasi banjir," kata Heru Budi, Selasa, 29 November 2022. 

Catatan: Artikel ini telah mengalami perbaikan pada Senin, 12 Desember 2022.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus