Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kami menyebut dia a free willing person, enggak mau terikat di mana-mana. Dia bergerak di mana-mana. Tipe orang yang berpikir bebas. Dia sering kali menggunakan saya untuk mempengaruhi KAMI atau kelompok lain.
Ismid Hadad
Gie enggak di mana-mana dalam arti resmi berorganisasi. Karena dia enggak punya saluran resmi, maka dia mencari salurannya. Siapa salurannya? Saya. Dia hubungi saya supaya ide-idenya bisa disalurkan di KAMI.
Marsillam Simanjuntak
SOE Hok-gie tak termasuk pemimpin Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), elemen utama Angkatan 1966. Ia lebih banyak menggerakkan mahasiswa di kampusnya, Universitas Indonesia, untuk bersama-sama turun ke jalan dalam gelombang demonstrasi mulai awal Januari hingga Maret 1966. Ide-idenya mengenai aksi mahasiswa secara nasional pada 1966 disalurkan lewat sejumlah sahabatnya di pucuk KAMI, antara lain Marsillam Simanjuntak dan Ismid Hadad.
Elemen Gerakan
DIBENTUK pada 25 Oktober 1965, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) menjadi elemen terbesar gerakan mahasiswa 1966. Dalam aksinya, KAMI disokong Angkatan Darat Republik Indonesia, yang tak menyukai Presiden Sukarno dan Partai Komunis Indonesia.
Gue terpilih sebagai ketua senat, gue minta Gie bantu di bagian politik. Pidato gue dia yang bikin.
Herman Onesimus Lantang
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
-- > Mayor Jenderaldr Sjarif ThajebMenteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan
-- > Mendukung pembentukan KAMI.
Mendukung gerakan Angkatan 1966.
-- > Angkatan 1966
-- > Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia:
- Himpunan Mahasiswa Islam
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
- Sekretariat Bersama Organisasi Mahasiswa Lokal
- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
- Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia
- Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia
- Mahasiswa Pancasila
- Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia
- Ikatan Mahasiswa Djakarta
Sahabat Gie
Firdaus Wadjdi
Ketua HMI Jakarta
Mar'ie Muhammad
HMI
Fahmi Idris
HMI
Mohammad Zamroni
PMII
Cosmas Batubara
PMKRI
Sofjan Wanandi
PMKRI
Elyas
Somal
Yozar Anwar
Somal
David Napitupulu
Ketua Umum Mapancas
Ismid Hadad
IPMI
Marsillam Simanjuntak
Imada
Herman Onesimus Lantang
Ketua Senat Mahasiswa UI
Abdul Gafur
Wakil Ketua Dewan Mahasiswa UI
Di Tengah Gelombang Massa
WALAU Soe Hok-gie tak terlibat dalam organisasi kesatuan aksi, sejumlah sahabatnya menilai dia ikut mempengaruhi gerakan mahasiswa 1966. Ini yang dilakukan Gie:
- Menggugah mahasiswa untuk turun ke jalan lewat tulisan-tulisannya di Sinar Harapan, Kompas, Indonesia Raya, Harian KAMI, dan Mahasiswa Indonesia.
- Mendorong mahasiswa untuk segera bergerak dalam sejumlah diskusi dengan pemimpin KAMI, antara lain Marsillam Simanjuntak dan Ismid Hadad. "Jika rakyat makin melarat, secara natural dia akan bergerak dan, jika itu terjadi, akan terjadi chaos," kata Gie.
- Membuat kelompok diskusi di Universitas Indonesia untuk mendorong mahasiswa agar kritis dan menyebarkan semangat perlawanan melalui Radio Ampera dan Radio UI.
- Sebagai perancang sekaligus pemimpin demonstrasi kelompok mahasiswa Fakultas Sastra dan Fakultas Psikologi UI dalam sejumlah unjuk rasa pada 1966.
- Terlibat dalam gelombang demonstrasi mulai Januari hingga Maret 1966.
- Dalam demonstrasi, ia membuat yel-yel, memerintahkan massa dari UI menggulung celana sebagai "identitas" kelompok, dan menggembosi ban mobil di jalan.
Menolak Tunduk
GIE
17 Desember 1942
Soe Hok-gie lahir.
4 Maret 1957
Catatan harian pertamanya-kelak dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran.
1962
Terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sejarah di Fakultas Sastra UI.
11 Desember 1964
Ikut mendirikan Mahasiswa Pencinta Alam Prajnaparamita Fakultas Sastra UI, cikal-bakal Mahasiswa Pencinta Alam UI.
1965 Angkatan '66 30 September 1965 2 Oktober 15 Oktober 25 Oktober 26 Oktober 1966 10 Januari 12 Januari 15 Januari 21 Februari 24 Februari 25 Februari 4 Maret 11 Maret 12 Maret 6 Juli 19 November 1967 20 Februari 7 Maret 1968 27 Maret Oktober 1968 1969 12 Desember 16 Desember
Gerakan 30 September.
Sejumlah aktivis HMI dan PMKRI membentuk Kesatuan Aksi Pengganyangan Gerakan September Tiga Puluh (KAP-Gestapu).
Presiden Sukarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat.
KAMI terbentuk.
Kesatuan-kesatuan aksi membentuk barisan Front Pancasila.
Mahasiswa mengundang Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat Kolonel Sarwo Edhie Wibowo untuk berorasi dalam apel besar di Fakultas Kedokteran UI di Salemba.
KAMI dan KAPPI mendorong lahirnya Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat): bubarkan PKI, perombakan kabinet, dan turunkan harga.
Ribuan mahasiswa bergerak ke Bogor, mengepung Istana Bogor.
Presiden Sukarno mengumumkan perombakan Kabinet Dwikora.
Mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru. Mahasiswa Fakultas Kedokteran UI, Arief Rahman Hakim, meninggal dalam aksi itu.
Presiden Sukarno membubarkan KAMI.
Resimen Arief Rahman Hakim terbentuk dan diketuai Fahmi Idris.
Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar terbit.
PKI dibubarkan Soeharto.
Presiden Sukarno membentuk Kabinet Ampera.
Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-royong versi Orde Baru terbentuk. Tiga belas aktivis mahasiswa eksponen 1966 diangkat menjadi anggotanya.
Sukarno menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto.
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara mengangkat Soeharto sebagai penjabat presiden.
MPRS mengangkat Soeharto sebagai presiden.
Memulai perjalanan ke Amerika dan Australia.
Berangkat menuju Semeru.
Meninggal di Semeru setelah menghirup gas beracun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo