Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Grace Batal ke Sekolah

Pupus sudah harapan Jemi Bimusu, 33 tahun, melihat putri bungsunya berseragam sekolah. Grace Gabriela Bimusu, 5 tahun, ditemukan tewas di dalam karung di tengah kebun pisang dan singkong dekat rumahnya

9 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pupus sudah harapan Jemi Bimusu, 33 tahun, melihat putri bungsunya berseragam sekolah. Grace Gabriela Bimusu, 5 tahun, ditemukan tewas di dalam karung di tengah kebun pisang dan singkong dekat rumahnya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pupus sudah harapan Jemi Bimusu, 33 tahun, melihat putri bungsunya berseragam sekolah. Grace Gabriela Bimusu, 5 tahun, ditemukan tewas di dalam karung di tengah kebun pisang dan singkong dekat rumahnya pada Selasa sepekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rencananya masuk sekolah Agustus tahun ini, sudah masuk uang pendaftaran sekitar Maret lalu," kata Jemi saat ditemui di Perumahan Bogor Asri, Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duka masih menggelayut di rumah sederhana itu hingga kemarin. Jemi dan istrinya, Immy Nancy Elisa Simatupang, pun lebih banyak diam. Kisah pendaftaran ke sekolah pendidikan anak usia dini itu hanya terdiri atas beberapa patah kata.

Ia juga mengungkap keyakinannya tak pernah berselisih dengan orang lain secara serius. "Kami hanya bisa berdoa supaya pelaku cepat terungkap dan ingin tahu apa motifnya," kata Jemi.

Dia sempat menambahkan ihwal perhatiannya kepada orang tua lain di kampung itu. Menurut dia, mereka juga sedang cemas. "Kalau ini tidak terungkap, kasihan, karena mereka cemas dengan keselamatan anaknya juga," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Besar Andy M. Dicky, mengatakan masih terus bekerja mencari pelaku dan motif tersebut. Polisi menelusuri siapa orang terakhir yang ditemui Grace sebelum kematiannya.

"Saat ini sudah ada 14 orang saksi yang telah kami periksa, sembari kami juga menunggu hasil pemeriksaan forensik," kata Dicky saat dihubungi kemarin.

Satu di antara saksi itu adalah Silviana, 35 tahun, tetangga pemilik warung es krim. Menurut dia, Grace sempat jajan es krim sebelum diketahui menghilang. "Tiba-tiba dia masuk rumah dan bilang mau beli es dengan membawa uang Rp 5.000, itu sekitar jam 10-an," kata Silvi.

Setelah Silvi memberikan es krim dan uang kembalian, Grace keluar dan ia menutup pintu. "Saya enggak tahu lagi tuh abis itu, karena anak saya juga lagi sakit," kata Silvi.

Pada siang itu, setelah tak kunjung pulang hingga pukul 12.00, orang tua Grace mencari-carinya. Pencarian terhenti pada dinihari sekitar pukul 01.30 setelah ditemukannya seonggok karung tersebut. ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus