Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski tak lolos dari ambang batas parlemen sebesar empat persen suara nasional untuk menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tetap memberi kejutan. Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei menunjukkan, perolehan suara PSI masuk empat besar di DKI Jakarta. Kepada Maya Ayu Puspitasari dari Tempo, Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan kunci sukses partainya adalah memiliki agenda perjuangan yang jelas. Berikut ini petikan wawancara dengannya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada kesan PSI lebih memikat pemilih perkotaan ketimbang pedesaan…
Kami kesulitan menjangkau semua wilayah dengan modal dan waktu terbatas. Jadi, kami ambil keputusan untuk berfokus pada pemilih perkotaan. Mereka lebih punya akses ke media sosial, karena itu sejak awal kampanye kami di media sosial. Baru beberapa bulan terakhir, kami masuk ke iklan karena kami enggak punya sumber pendanaan ke sana sama sekali. Selain itu, isu-isu yang kami bawa tentang reformasi dan transparansi lebih bisa dicerna oleh pemilih yang berpendidikan, rasional, dan kritis.
Berapa biaya kampanye yang dikeluarkan PSI dalam Pemilu 2019?
Untuk seluruh Indonesia pengeluaran enggak sampai ratusan miliar rupiah.
Apa benar PSI mendapat sumbangan dari pengusaha Sjamsul Nursalim?
Enggak ada. Banyak banget hoaks yang dilempar ke kami. Terakhir katanya kami didanai TW (Tomy Winata), Agung Podomoro. Itu enggak benar.
Lalu dari mana sumber pendanaan PSI?
Kami punya donatur dari vendor-vendor yang enggak bisa kami sebut namanya. Setiap hari kami fundraising. Ada yang ngasih cuma-cuma, dengan catatan nanti billboard kami turun kalau tempatnya ada yang mau make. Ada yang barter dengan jasa kami. Untuk blusukan di gang-gang, saya manfaatkan roti yang enggak habis dijual di toko teman saya.
Apa jualan utama kampanye PSI?
Agenda perjuangan PSI jelas, yaitu memerangi korupsi dan intoleransi. Buat kami, diferensiasi itu harus jelas apa perjuangannya, langkah-langkahnya, dan cara mencapainya juga jelas. Kami juga enggak jualan agama. Kami bahkan menentang politik agama dan enggak main politik uang.
PSI berjaya di tingkat daerah, program kerja apa yang akan segera dikerjakan?
Kami akan merampungkan aplikasi solidaritas yang pernah kami sampaikan ke publik. PSI ingin ada transparansi di parlemen. Dengan aplikasi itu, tempat-tempat di mana PSI tembus di DPRD, kami akan terapkan aplikasi solidaritas. Semua anggota legislatif dari PSI wajib melapor ke publik setiap hari, membuat rapat-rapat menjadi live, semua pembahasan dipublikasikan.
Mengapa PSI tidak kecipratan efek ekor jas Jokowi?
Bagus kalau orang memilih kami bukan tergantung kepada figur. Kalau kami tergantung kepada figur, misalkan, orangnya sudah enggak ada, ya, gimana? Apalagi ini sudah periode terakhir Jokowi. Misalkan, Pak Jokowi sudah enggak menjabat, mereka tak dukung PSI lagi, kan bahaya. Kami bersyukur kalau mereka memilih kami karena suka dengan nilai-nilai perjuangan kami. Berarti ke depan, mereka akan tetap jadi pemilih setia kami dan itu jadi modal awal selama kami konsisten dengan perjuangan kami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo