Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh agama dari Nahdlatul Ulama, Mustofa Bisri alias Gus Mus, menyampaikan keresahannya atas ribut-ribut isu pelarangan merayakan Natal di sejumlah daerah pada tahun ini. Padahal, ujar dia, umat beragama seharusnya saling menghormati. Toh, kata dia, perayaan Natal sama dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yesus, Nabi Isa As, itu peringatan hari lahirnya ya Natal. Nabi Muhammad peringatan hari lahirnya itu Maulid. Jadi, kalau Natal itu ya sama dengan Maulid, jadi gak usah ribut-ribut," ujar Gus Mus saat memberikan ceramah dalam peringatan Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam, 28 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Gus Mus, tak pantas mengaku sebagai umat beragama jika masih membenci sesama. Bekas Rais Syuriah PBNU itu juga mengingatkan agar sesama umat beragama tak memandang rendah agama lain. Seperti kata Gus Dur, ujar dia, agama berfungsi untuk memanusiakan manusia.
"Jadi jangan sombong, menyalahkan sana-sini," katanya, "Jangan seenaknya menistakan orang. Kalau kita tidak senang dengan orang lain, bukan berarti Gusti Allah juga tidak senang. Jangan menyamakan diri dengan Tuhan".