Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu ”kepastian”, tapi banyak sekali ketidakpastian di Irak selama 2006. Pada 5 November, jatuh vonis hukuman gantung atas mantan Presiden Irak Saddam Hussein. Vonis yang bisa dipastikan bakal menimpa Saddam atas pembunuhan 148 warga Syiah di Dujail pada 1982. Itulah satu dari 12 kasus kejahatan atas kemanusiaan yang dituntut.
Satu kepastian, banyak ketidakpastian. Dari lemahnya pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang Syiah dan Presiden Jalal Talibani yang Kurdi, hasil pemilihan umum Desember 2005, konflik sektarian (Sunni-Syiah-Kurdi), hingga perlawanan terhadap tentara pendudukan Amerika Serikat. Aksi kelompok Al-Qaidah di Irak yang dipimpin Abu Musab al-Zarqawi yang terbunuh dalam serangan udara tentara AS pada 12 Juni ikut memperparah ketidakpastian ini.
Bom yang meluluhlantakkan masjid Syiah berkubah emas, Al-Askari, 22 Februari, bisa disebut awal ”perang saudara”. Warga Syiah mulai melawan dengan menyerang permukiman Sunni dan membunuhi warganya. Bom-bom bunuh diri, berbagai bentuk serangan, pembunuhan diam-diam, dan penganiayaan menjadi kejadian sehari-hari. Mayat-mayat tak dikenal—sebagian dimutilasi—menjadi pemandangan ”biasa”. Sebuah serangan bom bunuh diri di Kota Sadr, akhir November, misalnya, menewaskan hingga 200 orang.
Tahun ini tahun terburuk sejak 2003. Banyak analis percaya kekalahan Partai Republik dalam pemilu 7 November adalah akibat kegagalan kebijakan pemerintahan George W. Bush di Irak. Laporan PBB menyebutkan, korban jiwa sipil pada Oktober ini 3.700-an orang. Menurut data versi AS, korban konflik pascainvasi AS mencapai 30 ribuan jiwa. Meski, menurut situs web Iraq Body Count, korban mencapai 50 ribu jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo