ENAM tahun sudah Kissinger menyingkir dari percaturan politik
internasional yang galau. Dan bekas menlu AS ini kini -
resminya sejak Juli lalu - mangkal lagi di Departemen Luar
Negeri AS. Jabatan yang dipegangnya adalah kepala Komisi
Kepresidenan untuk Masalah-masalah Amerika Tengah. Sebuah komisi
yang didukung sekaligus oleh kedua partai.
Bersama 11 anggota komisi lain, Kissinger mesti menghasilkan
sejumlah laporan mulai awal Februari nanti. Di antara kawan
sekerjanya adalah pemimpin buruh Lane Kirkland dan bekas hakim
Mahkamah Agung Potter Stewart.
Penunjukan Kissinger untuk jabatan ini sebenarnya kontroversial,
tulis Joy Bil-lington dalam Sunday Times Magazin bulan lalu.
Joy mengingatkan kita untuk menengok penilaian orang tentang
Kissinger. Misalnya yang ditulis Seymour Hersh dalam buku
biografi The Price of Power: Kissinger in the Nixon Whie House,
1983. Di situ disebutkan antara lain Kissinger sebagai seorang
manipulator bermuka dua yang mengocok kedua pihak (yang sedang
berunding) .
Ingat pula, kaum liberal sudah mengguganya atas
kebijaksanaannya di Vietnam dan Chili. Sementara kelompok
konservatif harap-harap cemas: jangan-jangan pencipta detente
ini memberi rekomendasi diadakannya semacam detente dalam
memecahkan problem Amerika Tengah.
Dan, sewaktu pengumuman pengangkatannya tersebar, muncul pula
komentar bernada minor dari Richard Viguerie - konsultan politik
Washington yang dikenal sebagai the godfather Kanan Baru (New
Right), "Sangatlah sulit untuk mendapatkan seorang juru bicara
yang kurang dipercaya oleh liberal dan konservatif seperti
Dr.Kissinger."
Pengangkatan Kissinger - yang oleh kebanyakan pengamat dianggap
usaha pemerintahan Reagan mendapatkan sokongan dalam
kepongahannya beradu senjata di Amerika Tengah - didukung oleh
Penasihat Keamanan Nasional William Clark, Menteri Luar Negeri
Goerge Shult, dan duta besar AS di PBB Jeane Kirkpatrick, yang
juga berlaku sebagai pejabat bayangan kementerian luar negeri
untuk urusan persoalan Amerika Tengah.
Sebagai orang yang bukan penggemar Kissinger, Reagan rupanya
ogah-ogahan menunjuk orang itu. Tapi, apa boleh buat, gosokan
Kirkpatrick dan Clark lebih manjur. Kedua orang ini memang
ngebet supaya Kissinger tampil.
Nama Henry Kissinger memang masih punya wibawa. Tak disukai tapi
sekaligus dipuji, ia masih dianggap orang Amerika sebagai tokoh
yang bisa melaksanakan segala bentuk perundingan.
Pengangkatannya untuk mengurus masalah Amerika Tengah sungguh
suatu kehormatan, seperti galibnya posisi presidensial seperti
itu. Namun, sebenarnya, gairah Kissinger terhadap pekerjaan
istimewa ini hanya suam-suam kuku . "Menurut beberapa rekan,"
tulis Joy Billington, "ia melihat misi Amerika Tengah ini
sebagai hal yang pelik jika tidak bisa dianggap tak punya
harapan untuk diatasi." Kekacaubalauan yang menyelimuti masalah
ini akan menyulitkan Kissinger unjuk gigi secara rapi.
Di samping oleh kondisi tersebut, baginya posisi baru ini juga
menyedo sebagian besar waktunya, yang selama ini ia pakai untuk
memperkuat firma barunya. Ini jelas bernilai mahal. Firmanya
bernama: Kisinger Associates.
Selama enam tahun bertapa, dan ogah menjadi menlu lagi,
Kissinger rupanya menjalani gaya hidup yang jauh dari beban
kekuasaan politis. la mengajar, menulis artikel, melakukan
perjalanan pribadi dan sempat pula ngobrol dengan para pemimpin
dunia - yang lepas sama sekali dari suasana hiruk-pikuk
publisitas. Dan, pada akhirnya, September lalu ia mendirikan
perusahaan itu.
Kissinger Associates (KA) adalah usaha wiraswasta, yang
merupakan kelompok para konsultan yang ahli masalah
kebijaksanaan antarnegeri. Kepada para nasahah yang ingin
mengembangkan bisnis ke segala tempat di dunia, para kosultan
ini memberi nasihat dan pandangan strategi melnenai wilayah
sasaran penyebaran bisnis.
Harga nasihat Kissinger berkisar dari 100.000 sampai 150.000
dolar. Ini sudah termasuk segala tambahan advis selama
setahun, entah dari Kissinger sendiri atau bekas menteri luar
negeri Inggris Lord Carrington "dukun" Volvo Pehr Gyllenhammar
bekas penasihat keamanan nasional Brent Scowcroft, Robert O.
Anderson (dari Atlantic Richfield), bekas asisten menlu AS untuk
Amerika Latin William D. Rogers, dan Bankir Jeff Cunningham.
Para pentolan strategi politik dan bisnis inilah memang yang
berkomplot dalam KA.
"Sebaiknya Anda selalu memilih orang-orang berkarakter.
Kepintaran bisa disewa, tapi karakter tidak," kata Kissinger
tentang orang-orang sekomplotannya. Selama ini mereka secara
periodik menyelenggarakan rapat, misalnya di Paris Maret lalu.
Secara teratur pula mereka saling menelepon, dan sepakat menolak
mengungkapkan nama-nama nasabah .
Nada bicara Kissinger, seperti yang sudah-sudah, terdengar
seperti kepayahan. Namun, kelemahan itu selalu ditutupinya
dengan ketegasan-ketegasan yang disampaikannya, seperti yang
dulu terjadi ketika aksen Jermannya tiap malam meletup dalam
siaran berita dunia. Di kantornya - disebuah gedung bertingkat
terbaru di Manhattan yang diliputi kaca, berwarna kelabu, dan
tampak dingin - ia bicara, penuh kebijaksanaan tentang firma
konsultasinya.
"Kami tidak mencari publisitas. Kami semua tidak ingin menjadi
multijutawan. Kami hanya mencoba melakukan sesuatu yang
kira-kira bisa dipertanggungjawabkan, dengan kesungguhan. Kami
menasihati nasabah sehubungan dengan tujuantu juan bisnis mereka
yang bersangkutan dengan kebijaksanaan asing. "
"Perusahaan bergerak tidak meleset dari yang saya ingini, dan
sebesar yang saya harapkan . Saya tidak mengukur sukses saya
dari jumlah nasabah 5.000 misalnya. Dalam kenyataannya kami
membatasi nasabah hanya sampai 20 dalam setiap putaran . Dan
satu hal yang tidak kami lakukan adalah memperkenalkan para
nasabah dengan pemerintah Amerika."
Siapa pun yang mengajak untuk tujuan menjadi kaya mendadak tak
akan di jadikan klien oleh Kissinger meski ia akan menerima
klien orang perorang. "Kadang-kadang perorangan bisa memiliki
modal besar untuk dijalankan," katanya. Ia menekankan, selama
ini perusahaannya beroperasi dalam bidang swasta, namun tetap
tak menolak kemungkinan menganggap suatu negara asing menjadi
klien, sehubungan dengan problem dalam negeri mereka.
"Jika, katakanlah misalnya, Nigeria datang ke kami dan
mengatakan mereka sedang dalam kekacauan yang memusingkan, dan
bagaimana kami mengatasi persoalan utang mereka, maka pantaslah
kami berpikir. Tapi jika mereka datang lalu minta kami
menjelaskan semua tentang Ghana, dengan alasan mereka menghadapi
kekisruhan kebijaksanaan luar negeri dengan negeri itu, tentu
kami tidak akan membantu," katanya.
Sebagai warga negara biasa, tambah Kissinger, "saya tetap
berkomunikasi dengan para kepala perwakilan asing. Dan mereka
sering menanyai saya bagaimana pendapat saya mengenai problem
kebijaksanaan luar negeri yang mereka hadapi. Tak jarang pula
saya memberi jawaban - tergantung pada bagaimana saya berpikir
tentang negeri-negeri itu."
"Tentu saja saya tidak menerima uang untuk itu, baik langsung
atau tidak. Dan saya selalu memberitahukan kepada pemerintah
kami apa yang saya lakukan . Saya toh bukan menjalankan
kebijaksanaan luar negeri secara independen."
Dalam memberi pelayanan kepada klien, KA memiliki
batasan-batasan sendiri. Untuk perusahaan yang akan beroperasi
di Mesir, misalnya, Kissingerakan menasihatkan "berbagai risiko
yang dihadapi dan bagaimana mereka harus bertindak. Saya tak
akan menemui Mubarak lalu minta kemudahan fasilitas buat
mereka."
Keputusan yang semata-mata ekonomis harus ditentukan oleh klien
masing-masing."Kami tidak menjual advis ekonomi. Kami memiliki
kewenangan terhadap ekonomi yang minim, meski cukup untuk
menunjang kebijaksanaan politis."
Pada 1971, Kissinger adalah pejabat tinggi AS pertama yang
berurusan dengan Mao Ze Dong. Toh kepada para klien ia cukup
menyodorkan "pandangan saya secara umum tentang Cina. Saya tidak
akan menggunakan pengaruh saya di Cina untuk mewakili mereka."
Hubungan Kissingerdengan Carrington bermula sejak 1960-an. "Kami
memang benar-benar berteman," kata Kissinger. "Dalam kondisi apa
pun kami selalu berhubungan. Tak pernah misalnya ketika saya ke
London tidak menemui Carrington. Begitu pula sebaliknya. Saya
rasa ia seorang manusia yang hebat, seorang lelaki yang jumawa,
patriotik, dan pemberani."
Jika KA menghadapi persoalan di India atau Afrika, atau di
ebuah proyek di Masyarakat Ekonomi Eropa, "kami tentu saja
minta Carrington mengeluarkan uneg-unegnya untuk itu, atau
bahkan minta ia turun langsung. Saya mengontak Carrington setiap
dua atau tiga minggu, mengecek pikiran-pikiran saya," kata
Kissinger.
Perusahaan memiliki satu atau dua langganan Inggris. "Satu kasus
sudah ditangani dengan sempurna oleh Carrington. Satunya lagi
belum, jadi belum bisa saya ungkapkan," katanya. Sebagai
direktur 'luar', tentu saja bekas menteri luar negeri Inggris
itu tidak harus mencurahkan sebagian besar waktunya untuk KA.
"Hal itu memang karena tidak begitu diperlukan, meski ia tetap
memberikan perhatian yang semestinya. "
Menurut Carrington, "ide mendirikan firma itu bermula dari satu
kesempatan makan malam bersama, di saat saya sudah berhenti dari
jabatan saya." Ketika itu Henry menyodorkan ide, "lalu saya
mempertimbangkannya. Dan Henry memang orang yang paling
mengagumkan dan bersemangat untuk suatu kerja sama. Ia orang
yang pas untuk ini. Pengalamannya, pengetahuannya, dan
kemahirannya sudah sepantasnya dibutuhkan oleh perusahaan yang
teken kontrak untuk jasa KA. Dan berbagai perusahaan Amerika
secara khusus menghendaki Henry," tutur Carrington.
Kissinger dan staf melakukan pekerjaan yang sudah gamblang, kata
Carrington pula. "Mereka, para pengusaha, segera menelepon kami
jika memerlukan kami untuk mengamati siapa yang datang lewat
London, atau jika membutuhkan pendapat kami mengenai aspek
khusus yang melibatkan berbagai perusahaan. Semua itu bukan
kerja yang ruwet dan menegangkan."
Carrington menyebutkan, kerja KA adalah semacam analisa
strategis. Wilayah Carringlon sendiri negeri-negeri
Persemakmuran dan Eropa. "Dan kami akan menampung pengalaman
masing-masing untuk menangani kawasan semacam Timur Tengah atau
lainnya, tempat kami berdua, saya dan Henry, sudah bukan orang
lain lagi. Atau juga Afrika," tutur Carrington .
Berita di koran-koran menyebutkan, kedua tokoh bertaraf
internasional ini - dan beberapa kawan lainnya - sudah komersial
lantaran terlibat dalam kegiatan bisnis yang menyedot banyak
uang. "Tapi itu semua sampah betul-betul omong kosong," tutur
Carrington. "Henry adalah seorang sahabat. Dan ia berpikir,
bekerja beramai-ramai dengan para sejawat seperti ini sangatlah
berfaedah, dan tentu saja menyenangkan."
Carrington juga menolak menyebutkan nama para klien. "Saya kira
seorang direktur luar akan salah kalau mengobral nama para
kliennya. Tak ada yang rahasia dalam Kissinger Associates. Ini
bekerja sesuai dengan yang semestinya, yaitu melayani klien
yang membutuhkan informasi strategis, ekonomis politis, dan
berbagai risiko yang mungkin dihadapi di berbagai tempat di
dunia. Semua itu selalu dipertahankan up to date."
Cabang Washington, berkantor di International Building
berdekatan dengan bursa emas dan perak, bergerak dalam nada
rendah: sepuluh orang peneliti dan sekretaris bekerja untuk
bisnis pribadi Kissinger dan atau Associatesnya. Ini dijalankan
oleh Brent Scowcroft.
Scowcroft ternyata juga terlibat dalam komisi tingkat presiden:
duduk dalam kelompok khusus Presiden Reagan yang memberi
rekomendasi di mana sebaiknya misil MX dipancangkan. Laki-laki
kecil ini rendah hati. Kissinger, sembari mengenang Scowcroft di
Gedung Putih di masa pemerintahan Nixon, memuji laki-laki
kepercayaan ini: "Saya lihat dia menghadapi Haldeman yang sedang
di puncak kekuasaan. Scowcroft memiliki integritas kuat,
sehingga pantas saya mendapatkannya."
"Selama bertahun-tahun saya dan Henry berunding untuk melakukan
sesuatu," tutur Scowcroft kemudian . "Kami sudah saling
berkonsultasi secara pribadi, dan Henry lebih memiliki gaya yang
tertib ketimbang saya." Scowcroft dan Jeff Cunningham, bekas
eksekutif Chase Manhattan Bank, menjalankan bisnis di Washington
maupun di New York secara beruntun.
Scowcroft menuturkan, para klien merupakan campuran bankir dan
para pengelola sumber alam dan minyak ringan, terdiri dari orang
Amerika sendiri dan orang asing. "Beberapa dari mereka minta
dikasih tahu bagaimana jalannya menembus suatu negeri apakah
negeri itu merupakan sasaran tepat apa keuntungannya jika ia
dijadikan basis ekspansi untuk wilayah sekitarnya bagaimana
cara menghadapi modal asing, setidaknya bagaimana kontrolnya."
Di lapangan, untuk usaha semacam pengeboran minyak atau
penambangan mineral - yang memerlukan investasi jangka panjang -
"mesti ada prospek yang stabil," katanya lagi. "Untuk
memperhitungkannya bisalah dipakai akal sehat, tapi harap juga
diingat bahwa perkembangan suatu negeri sering baru bisa
dimengerti dengan menelusuri sejarahnya.
"Kelompok bisnis Amerika telah difokuskan dan dikembangkan pada
pasar domestik. Mereka tak pernah khawatir. Kini sudah sangat
berubah. Bolehlah mereka jeli dengan mengandalkan staf yang
pintar, tapi tetap saja masih timbul urusan baru."
Kissinger menyebut firmanya 'liga mungil dibanding Volvo',
sebuah kompeni motor Swedia yang motor penggeraknya Pehr
Gyllenhammar kini sekomplotan. Kedua orang ini saling mengenal
pada 1977. Saat itu Kissinger sudah menilai, "orang Swedia ini
salah satu bisnis-man paling fisolofis dan penuh pemikiran yang
pernah saya temui."
Untuk urusan Volvo, Gyllenhammar mengunjungi New York secara
berkala. Kunjungan ini karena ia sekaligus direktur lepas United
Technologies dan KA. Ia mengatakan, KA mempunyai dua nasabah
Swedia tentu saja ia yang bawa. "Saya rasa setiap direktur
sebaiknya sigap membantu dengan menambah nasabah," katanya.
Ia tidak bertindak sebagai konsultan, tapi terlibat jauh dalam
KA. Di dunia, ketika berbagai negeri berubah begitu cepat,
katanya, "pelayanan seperti dari kami ini sangat penting.
Kebanyakan negeri terlibat utang. Sebagian besar memiliki
kerumitan politik yang tak terduga 10 tahun lalu. Keadaan memang
sudah sangat lain, dan karena itu diperlukan orang-orang
berkepandaian khusus untuk menghadapinya," tutur Gyllenhammar.
"Proyeksi kini menjadi lebih pelik, tapi Anda tidak harus
meramalkan kejadian-kejadian. Anda bisa menghadapinya dengan
kepekaan manajemen. Secara tradisional bisnis tidak peka
terhadap faktor politis. Hanya sibuk soal pengembalian modal,
produktivitas, tersedianya tenaga buruh, dan bermacam
infrastruktur sehubungan dengan pengembangan teknik dan
kepabrikan. Sekarang, keadaan politik sama pentingnya untuk
mencapai sukses. "
"Dan Anda tidak usah pusing soal Dunia Ketiga. Pikirkanlah
Eropa, yang sudah mengubah undang-undang perburuhan itu,
bergeser pula kondisi ekonominya, soal insentif, dan soal
proteksionisme." Mengidentifikasi persoalan dan mendidik para
pengambil keputusan adalah arah kerja KA, begitu kesimpulannya.
Washington memang kebanjiran para konsultan bertaraf
internasional. Ada para ahli hukum, ada pula golongan bekas
pejabat. Rata-rata yang mereka miliki adalah kepercayaan orang
terhadap reputasi internasional mereka. Pendapat pribadi
orang-orang macam inilah yang laku.
Cynthia Helms - istri Richard Helms, bekas direktur ClA, yang
juga jadi konsultan internasional mengatakan, urusan semacam itu
tidak mudah. "Sangat sulit bagi sebuah perusahaan untuk
mengetahui apa yang di perlukan . Dan rumit pula untuk
menentukan apa yang diberikan kepada mereka, terutama dengan
kelas harga 100.000 atau 150.000 dolar."
"Pungutan sebesar itu keterlaluan," kata Donald McHanry, bekas
duta besar di PBB - yang memasang tarif lebih kecil. Jelas
sangat sulit memastikan nilai nasihat Kissinger, meski namanya
sudah merupakan jaminan mutu sebagai penasihat. "Kissinger main
mistik," kata seorang makelar saham di AS. "Kalau seorang
bintang baseball dihargai lima juta wajarlah seorang bekas
menteri luar negeri bernilai 100.000 atau 150.000 dolar."
Gaya Kissinger beroperasi dengan nada rendah agaknya jalan
terbaik. Ingatlah, betapa kegagalan besar menimpa IRlS
(lnternational Reporting Information System) pada Januari lalu .
Dengan 15 juta dolar IRIS berjuang menciptakan bank informasi
dengan data komputer untuk dijual pada negeri-negeri dan
perusahaan yang memerlukan. Buntutnya malah usaha itu gulung
tikar.
Berlawanan dengan IRIS, firma Kissinger tidak akan sebegitu
banyak butuh duit untuk membangunnya. Kata seorang pengamat,
"Kalau Anda bekerja dengan ongkos 100.000 dolar dikalikan 20
langganan, ini berarti dua juta dolar setahun. Yang penting
-penting barangkali akan terkena masing-masing 150 ribu, dan
sisanya dibagi setelah dipotong biaya pengeluaran. Dengan
begini, barangkali perimbangannya: 20% untuk Kissinger dan 10%
masing -masing yang lain. Dan seandainya mereka tidak
mendapatkan nasabah, mudah untuk menguranginya."
Anthony Stout, kepala eksekutif Lembaga Penelitian Pemerintah
(Government Research Corporation) dan salah seorang pendiri
IRIS- cuma ia keluar setahun sebelum gulung tikar - bilang bahwa
"banyak urusan yang begitu mendambakan advis strategis. Tapi
harap dibedakan antara pendapat, yang di jual Kissinger, dan
informasi berdasar data. Jika dia mengatakan sesuatu, anda
jangan menuntut bukti. Anda ambil atau tidak."
Satu perusahaan yang diketahui sudah menandatangani kontrak
dengan KA adalah si raksasa Flour Corporation. Ia membangun
kilang minyak, petroleumplants, pengeboran minyak, dan pipa-pipa
gas - seperti jalur pipa baru milik Statoil di Laut Utara - di
seluruh dunia. Chase Manhattan Bank adalah klien yang lain.
American Express Shearson dan pemerintah Maroko belum terbukti
sebagai langganan atau bukan.
"Hubungan antar klien tidak dipersoalkan," kata Bob Hormats dari
Goldman Sach, sebuah firma penanam modal di New York. "Henry
Kissinger ada pada badan penasihat internasional kami untuk
memberikan pengarahan-pengarahan tentang situasi internasional -
hal yang sangat berharga. Tapi kami, harap diingat, bukan
langganan Kissinger Associates."
Kissinger sendiri mengakui mengembangkan perhatiannya
kemasalah-masalah ekonomi, Dunia Ketiga, dan hubungan antara
ekonomi dan kebijaksanaan luar negeri. Ia makin banyak menulis
artikel dan bicara tentang ekonomi dunia.
Selanjutnya ia mengatakan, "Perhatian saya kepada Dunia Ketiga
sudah jelas pada beberapa pidato saya pertengahan 1970-an. Di
masa jedah ketika tidak di pemerintah, saya mengembangkan diri
saya. Selama itu yang saya pelajari secara teknis adalah
ekonomi. Padahal, saya pada awalnya sangat anti ekonomi. Dan
memang benar, ketika obral pidato tahun-tahun 1970-an itu, saya
tidak mengerti sub struktur ekonomi."
Konsultan lain menyimpulkan tentang firma Kissinger, "Lima puluh
persen wejangannya bagus selamanya. Tiga atau enam tahun
menyingkir dari pemerintahan, Anda tentunya mengalami erosi
basis data sebab selama itu dengan sendirinya Anda tidak
mendapat informasi mutakhir dari CIA atau lembaga mata-mata yang
lain. Sementara kepala-kepala pemerintahan di pelbagai negeri
sudah berganti dan para menteri luar negeri sudah lain."
"Itulah wejangan, dan hanya wejangan itu yang mereka jual. Tapi
itu sangat bernilai buat perusahaan besar - terutama kumpulan
wejangan yang lahir dari pengalaman sepanjang hidup, dalam
tingkatan makro. Ingat devaluasi peso Meksiko tahun lalu.
Sungguh tak bisa dipercaya bahwa sekian perusahaan dan kompeni
besar di AS tidak tahu. Padahal ini bukan Iran - tapi, yah,
tetangga sebelah yang menjelang bangkrut. Nah, untuk kasus itu
Kissinger tahu. Saya berani bertaruh dengan Anda beberapa dolar
untuk membeli kue donat."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini