Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari raya Idul Fitri 1444 H harga daging sapi dan ayam potong mulai meroket. Kenaikan terjadi di pasar pasar tradisional.
Kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Puncaknya biasa terjadi pada malam takbiran.
Trisno salah seorang pedagang di Pasar Serpong mengatakan kenaikan harga daging tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu.
"Sudah sejak Minggu lalu. Tapi memang naiknya perlahan," ujarnya, Kamis 20 April 2023.
Kata dia kenaikan harga daging sapi ini tidak membuat pelanggan kabur. Pasalnya, kebutuhan daging sapi saat hari raya sudah menjadi tradisi.
"Engga ngaruh si yah, malah banyak warga yang membeli sekarang dibanding tahun lalu," ujarnya.
Seorang pedagang daging sapi lainnya Fata mengaku kenaikan yang cukup signifikan ini membuat banyak pedagang daging sapi menambah stok bahan jualan.
“Naik tajam untuk daging sapi. Rata-rata pedagang daging menjual Rp155 ribu per kilo,” ujarnya.
Menurut dia harga daging sapi ini akan mengalami penurunan kembali usai hari raya mendatang.
“Kalau mau turun nanti setelah lebaran dua minggu,” terang dia.
Tak hanya pada komoditas daging sapi segar, kenaikan juga terjadi pada bahan baku kelapa parut dan ayam potong segar.
“Ayam potong juga sudah naik dari sebelumnya Rp40 ribuan sekarang menjadi Rp50 ribu per kilo. Kalau untuk stok aman, masih banyak,” kata Tuti, pedagang ayam.
Meski terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas menjelang hari raya ada pula komoditas yang justru mengalami penurunan seperti telur ayam menjadi Rp27.500 per kilo, cabai rawit hijau menjadi Rp42 ribu dan bawang putih Rp35 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini