Hikayat Rambut

BANYAK rambut perkara rambut. Dan hanya Murni yang bikin kusut urusan rambut. Penduduk Desa Bukur di Tulungagung, Jawa Timur, ini gemar terpesona dengan rambut. Termasuk rambutnya sendiri ditatanya model-modelan. Tapi Murni, yang berusia 40 tahun ini, adalah seorang laki-laki. Karenanya, Murni juga kesengsem pada cewek berambut panjang. Dan perlu dicatat: jangan rambut dikeriting. Itulah sebab tidak terhitung berapa kali pria bertubuh atletis dengan kulit sawo matang ini berpacaran dengan gadis sedesanya, bahkan dari desa jiran. Baru lima tahun kemudian dia menemukan sang dara idaman. Ceweknya yang semampai itu berambut terurai sampai di pinggang. Dialah Sumini, kini 30 tahun, terbilang kembang Desa Bukur. Sayang suami, namanya, Sumini senantiasa memelihara rambutnya yang tak berombak itu. Tapi pertengahan Mei lalu rambutnya itu dipotong di salon. Bukan hanya sebatas bahu, tapi dikeriting pula. Tiba dia di rumah, suaminya meriah men- dampratnya. Perang mulut tidak terelak dan itu tak kunjung reda sampai malam. Amarah Murni juga tak lenyap meski Sumini sudah terlelap. Dia bukan sekadar nyap-nyap, bahkan kemudian menyiramkan minyak ke kepala istrinya, seraya menyulutnya. Wushh. Api berkobar melalap rambut yang baru ditukangi salon itu. Sumini terpekik. Orang sekampung datang berhamburan. Kobaran api dipudurkan dan korban digotong ke rumah sakit. Tetangga, yang belum paham duduk urusan, sayup-sayup menangkap rintihan dari mulut Sumini: dia dibakar suaminya. Maka, malam itu juga Murni diangkut ke Koramil, untuk kemudian diamankan di Polsek Sumber Gempol, Tulungagung. Ki- ni Sumini dirawat karena luka bakar di dada, kepala, dan wajahnya. Mengapa rambutnya sampai dipotong? "Saya kesal. Selama ini saya dibohongi. Itulah sebabnya saya potong rambut saya yang digemarinya itu," katanya kepada wartawan TEMPO M. Baharun. Rupanya Sumini cemburu. Suaminya pacaran lagi dengan gadis lain, yang juga berambut panjang.