Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Commercial Japan Partnership Technologies Corporation (CJPT) mengumumkan bahwa Hino dikeluarkan dari keanggotaan karena pelanggaran pengujian sertifikasi emisi, Rabu, 24 Agustus 2022.
CJPT merupakan proyek kendaraan komersial ringan ramah lingkungan yang dididirkan pada April 2021 dengan harapan dapat berkontribusi dalam mencapai netral karbon dan mengurangi beban pengemudi serta pekerja. CJPT terdiri dari beberapa pabrikan seperti Suzuki, Isuzu, Toyota, Hino, dan Daihatsu.
Salah satu gol dari konsorsium ini adalah memberikan edukasi kepada pulik tentang kendaraan ramah lingkungan di sektor komersial. Konsorsium ini akan memperkenalkan truk listrik sel bahan bakar heavy duty untuk transportasi jalur utama dan kendaraan komersial listrik ringan untuk pengiriman jarak jauh.
Presiden Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, menyatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh Hino tidak sesuai dengan aspirasi dan tujuan CJPT dan bahwa penyertaan Hino secara terus-menerus dalam kegiatan tidak akan mendapatkan pemahaman dari pelanggan dan publik. Dengan mempertimbangkan saran ini, keputusan (mengeluarkan Hino) dibuat setelah diskusi dalam CJPT.
Sebab harga mobil listrik masih mahal, simak penjelasannya di video ini:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara khusus, Hino akan dikeluarkan dari semua perjanjian, termasuk perjanjian perencanaan bersama, dan saham ekuitas Hino (10 persen) di CJPT akan dialihkan ke Toyota. Dalam proyek-proyek yang sedang dikerjakan CJPT, seperti implementasi sosial yang diumumkan sebelumnya di Fukushima dan Tokyo, Hino akan memainkan peran minimal agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggan CJPT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebagai perusahaan induk dan pemegang saham Hino, kami sangat kecewa dengan kesalahan perusahaan terkait dengan pengujian sertifikasi, yang telah sangat merusak kepercayaan pelanggan kami dan semua pemangku kepentingan lainnya,” kata Akio Toyota dalam keterangan resmi, Rabu, 24 Agustus 2022.
Menurut Toyoda, Hino telah melakukan pelanggaran dalam sertifikasi mesin untuk waktu yang lama dan perusahaan berada dalam situasi tidak diakui sebagai salah satu dari 5,5 juta individu di industri otomotif Jepang.
Toyota menambahkan bahwa CJPT adalah proyek untuk membangun masa depan bersama, berdasarkan teknologi CASE Jepang. “Sampai sekarang, kami percaya bahwa partisipasi Hino akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi para pemangku kepentingan, dan kami telah memutuskan untuk mengeluarkan Hino dari CJPT,” ujar dia.
”Kesimpulan ini dicapai setelah berdiskusi dengan perusahaan yang terlibat. Kami akan terus bekerja dengan mitra kami dalam proyek untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi industri transportasi dan berkontribusi untuk mencapai masyarakat netral karbon."
Baca juga: Saham Hino Anjlok Seiring Meluasnya Skandal Data Emisi
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto