Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan banyak menerima protes setelah perluasan sistem ganjil genap diberlakukan. Salah satunya datang dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. "Sebetulnya bukan Pak Hotman saja, tapi banyak sekali masyarakat yang ngeluh," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 Juli 2018.
Baca: Perluasan Ganjil Genap Diprotes, Sandiaga Sebut Memang Tidak Fair
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Sandiaga mengatakan kebijakan ganjil genap memiliki tujuan baik, yakni agar masyarakat mau menggunakan transportasi umum serta untuk membantu kelancaran Asian Games.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hotman Paris Hutapea mengkritik kebijakan ganjil genap melalui akun Instagram miliknya. Menurut dia, aturan tersebut tidak logis karena diterapkan juga pada Sabtu dan Minggu. Dia mengatakan tidak semua orang mempunyai dua mobil untuk menyiasati aturan tersebut. "Sabtu-Minggu jangan dikenakan ganjil genap, itu sangat membebani rakyat," ucapnya dalam unggahan videonya.
Menurut Sandiaga, masyarakat sudah saatnya beralih ke transportasi massal. "Saya jelaskan. Satu, kita menerapkan ERP (electronic road pricing) next year, dan MRT (mass rapid transit) akan beroperasi next year, dan LRT (light rail transit) sudah mulai operasional mulai beberapa hari ke depan,” tuturnya. “Kita sama-sama patuhi ganjil genap ini untuk Asian Games."
Baca: Demi Asian Games, Sandiaga Uno Akan Perpanjang Waktu Ganjil-Genap
Karena itu, Sandiaga Uno menyarankan Hotman mulai menggunakan transportasi umum. Apalagi mengingat kereta cepat atau LRT nantinya berada dekat dari tempat usaha Hotman di Kelapa Gading. “Khusus Pak Hotman, sebentar lagi ada LRT. Dia bisa juga mulai mempromosikan LRT, yang insya Allah Agustus ini ada," kata Sandiaga.