Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Seoul - Hyundai Motor Co akan melakukan penarikan kembali (recall) Hyundai Kona listrik karena diduga rentan terbakar, demikian Reuters mengutip Kementerian Transportasi Korea Selatan, Kamis, 8 Oktober 2020. Dalam keterangannya, kementerian menyebut risiko terbakar pada Kona listrik disebabkan oleh kesalahan manufaktur sel baterai tegangan tinggi.
Penarikan kembali akan dilakukan mulai 16 Oktober 2020, mencakup pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai. Menurut kementerian, penarikan ini melibatkan 25.564 unit mobil listrik Kona yang diproduksi antara September 2017 hingga Maret 2020.
Dalam pernyataannya, Hyundai mengatakan perusahaan menanggapi recall tersebut secara proaktif terhadap dugaan kerusakaan pada produksi sel baterai Kona listrik atau Kona EV. “Kemungkinan telah berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan,” kata Hyundai.
Hyundai juga akan mengerahkan semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab api dan menangani kebutuhan pelanggan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekitar 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona EV, termasuk masing-masing di Kanada dan Austria, telah didokumentasikan, kata kantor anggota parlemen partai yang berkuasa Jang Kyung-tae dalam sebuah pernyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kona EV menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Chem Ltd. LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum ditentukan dan percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran, sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak.
LG Chem bersama Hyundai akan secara aktif berpartisipasi dalam penyelidikan kasus ini.
Saham Hyundai turun 1,4 persen, mencerminkan kekhawatiran investor bahwa penarikan kembali dan penggantian baterai akan memerlukan biaya yang besar, karena baterai menyumbang sekitar 30 persen dari harga EV, kata analis.
Sebaliknya, saham LG Chem naik 1,8 persen.
Kona listrik adalah SUV subkompak jarak jauh pertama dari produsen mobil Korea Selatan.
Pada bulan Juli, pemimpin Grup Motor Hyundai Euisun Chung mengatakan Hyundai Motor dan perusahaan saudaranya Kia Motors ingin menjual 1 juta kendaraan listrik bertenaga baterai pada tahun 2025, menargetkan lebih dari 10 persen pangsa pasar global untuk kendaraan listrik.