Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Iji Hataji Masih Menggugat

Sengketa perumahan di Cijagra, Bandung antara CV. Haruman yang mengklaim semua bangunan sebagai miliknya kepada Dep. P & K, dimana lebih 100 KK masih menempatinya.(kt)

28 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN adanya surat Inspektur Jenderal Departemen P&K kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen P&K Jawa Barat 12 April lalu, lebih 100 KK karyawan P&K di perumahan Cijagra Bandung boleh sedikit lega. Sebab isi surat itu menyatakan, semua bangunan eks CV Haruman sudah dinyatakan sebagai milik negara. Dengan itu agaknya berakhirlah kegelisahan penghuni komplek itu yang mengganggu mereka dalam beberapa bulan terakhir ini. Berdasar perjanjian bersama pada 1963 CV Haruman membangun berbagai fasilitas Departemen P&K di berbagai tempat. Antaranya sejumlah sekolah dan rumah di komplek tadi. Tahun 1966 ketika jabatan Menteri P&K telah beralih dari Sanusi Hardjadinata (sekarang Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia) kepada Mashuri perjanjian bersama itu diakhiri. Tapi urusan antara keduanya, setidaknya menurut pihak CV Haruman, tak dengan sendirinya sudah beres. Apapun ceritanya, sampai 1976 para karyawan P&K penghuni rumah-rumah di komplek tadi tidak perlu pusing. Sebab ada keterangan dari Departemen P&K bahwa "semua masalah menyangkut bangunan-bangunan ex CV Haruman" sebagaimana dikatakan sumber TEMPO sudah diserahkan Presiden kepada Departemen Keuangan. Mendengar ini CV Haruman tiba-tiba saja mengklaim semua bangunan di atas tanah seluas 50 hektar di Cijagra sebagai miliknya. Rp 6 Milyar Kepada TEMPO Direktur CV Haruman Iji Hataji mengatakan, selama 12 tahun Departemen P&K tidak membayar hutang kepadanya. Akibatnya CV Haruman sekarang mempunyai hutang kepada berbagai pihak termasuk bank-bank pemerintah meliputi Rp 6 milyar. Tapi dengan catatan, hutang pemerintah kepadanya 3 kali jumlah hutang tersebut. Iji agaknya tidak rela membiarkan uangnya tersangkut di pihak lain sementara ia sendiri dililit hutang pula. Berbareng dengan itu menurut kalangan penghuni perumahan Cijagra datang oknum-oknum yang muncul secara terpisah-pisah ke rumah mereka masing-masing. Atas nama CV Haruman atau pribadi-pribadi. Maksudnya meminta agar para penghuni mengosongkan rumah itu atau membayar sejumlah harga tertentu. Pendek kata rumah-rumah yang ditempati karyawan P&K itu diklaim oknum-oknum tersebut. Dengan sendirinya mereka gelisah. Surat Irjen P&K 12 April tadi merupakan jawaban upaya mereka mengenyahkan kegelisahan tersebut. Tapi apakah dengan itu persoalan akan segera selesai? "Saya akan melanjutkan persoalan ini ke pengadilan," Iji Hataji menjawab TEMPO. Berbagai keterangan lain yang dikumpulkan menggambarkan adanya keruwetan dalam masalah hubungan antara CV Haruman dengan Departemen P&K ini. Setidaknya jika diingat bahwa oknum-oknum yang datang menemui para penghuni komplek Cijagra misalnya ternyata ada yang memakai seragam dinas pemerintah. Entahlah kalau misalnya niat Iji menyampaikan persoalannya ke pengadilan dilaksanakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus