Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Indonesia Diprotes Cina

22 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUTA Besar Indonesia untuk Cina, Sudrajad, ter-gopohgopoh datang ke Istana Negara, Jakarta-, Senin pekan lalu. Presiden Susilo Bambang Yu-dho-yono memintanya menjelaskan perkembangan sikap pemerintah- Cina. "Pemerintah Cina bertanya dan menyesalkan sikap- Indonesia," ujarnya kepada wartawan setelah bertemu Yudhoyono.

Ini terkait dengan kedatangan Presiden Taiwan Chen Shui-bian di Batam tiga hari sebelumnya. Chen ditemui staf Wakil Presiden Alwi Hamu, gubernur, dan anggota DPR. Wakil Presiden Yusuf Kalla mengatakan per-temuan itu tak formal. Akibat ikut bertemu, Menteri Koordinator Politik Widodo A.S. me-ngatakan, Gubernur Batam bahkan memperoleh peringatan lisan dari Yudhoyono.

Dalam penjelasan kepada pemerintah Cina, -Su-drajad mengatakan, Indonesia tetap mendukung- kebijakan satu Cina, bahwa Cina meliputi Taiwan dan Hong Kong. "Saya berkeras dan akhirnya mereka memahami," ujarnya.

Bos PT Great River Buron

KEJAKSAAN Agung telah menetapkan satu tersangka koruptor kredit macet Bank Mandiri. Dia adalah Direktur PT Great River Sunyoto Tanujaya. "Surat penangkap-an dikeluarkan kemarin," kata Hendarman Supandji, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Rabu pekan lalu.

Sunyoto menjadi tersangka- 10 hari sebelum surat pe-nang-kapan ditandatangani. Dia diburu karena mangkir- tiga kali dari panggilan penyidik-. Bos PT Great River ini di-anggap gagal membayar utang- kepada Bank Mandiri. Negara rugi Rp 256 miliar.

PT Bank Mandiri membeli- obligasi senilai Rp 50 miliar- PT Great River antara Juli dan September tiga tahun silam. Fasilitas kredit dan pin-jaman non-tunai juga diperoleh perusahaan ini. Utang itu tak bisa dibayar pada waktunya. Kejaksaan masih mencari tersangka penilap dan pemberi utang Bank Mandiri yang lainnya.

Alor Ricuh

SITUASI di Alor, Nusa Tenggara Timur, mencekam, Jumat pekan lalu. Ratusan warga Kampung Baru dan Wetabua tawuran. Sebanyak- 22 orang luka-luka, lima ru-mah hangus, 20 rumah rusak- berat, dan satu sepeda motor dibakar massa.

Kerusuhan dipicu salah -paham di antara para preman- pada pertandingan sepak bo-la- persahabatan warga We-tabua dan polisi, Kamis sore. Pendukung yang silang suara itu berasal dari dua desa. Warga Wetambua lalu membakar rumah di Kampung Baru. "Polisi resort tidak mampu mengendalikan massa," kata Bupati Alor Ans Takalapeta.

Akibatnya kerusuhan tak- terbendung lalu melebar- ke kampung sekitarnya. Se-jum-lah toko tutup, jalan diblokir, dan banyak warga yang meng-ungsi ke rumah tetangga-. Mereka khawatir saling serang masih akan terjadi. Apalagi, beberapa warga masih menyiapkan senjata tajam dan molotov.

Yudhoyono-Howard Bakal Rujuk

HUBUNGAN Indonesia-Aus-tralia mulai cair. Peme-rin-tah kedua negara sedang mengatur jadwal pertemuan Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono dan Perdana Men-teri Australia John Howard. "Tempat dan waktu bertemu belum ditentukan," kata Desra Percaya, juru bicara Departemen Luar Negeri.

Pertemuan itu akan membahas langkah memperbaiki- hubungan bilateral kedua- negara. Hubungan kedua- negara sempat memanas. Australia menerima 42 dari 43 pencari suaka politik asal Papua. Jakarta memberi reaksi dengan cara menarik du-ta besarnya di Canberra. Ren-cana pertemuan Yudho-yono dan Howard di Lombok, Nusa Tenggara Barat pun dibatalkan.

Canberra mulai mendekat setelah utusan khusus dari Australia, Michael L'Es-tra-nge-, datang ke Jakarta-. Kunjungan itu berlanjut. -Men-teri Luar Negeri Hassan Wirajuda bertemu Menteri Luar Negeri Alexander Downer di Singapura. Kini pertemuan Yudhoyono-Howard tinggal menunggu kepastian Canberra.

Ketua FBR Disomasi

PERNYATAAN Fadholi el-Munir menuai somasi. Kamis pekan lalu, Istri mantan presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, keberatan jika ia dan putrinya Zannuba Arifa Chafsoh serta para wanita penolak RUU Porno dikatakan iblis, bejat, dan perusak moral. Ketua Forum Betawi Rempug itu dituntut minta maaf lewat media sebelum 3 x 24 jam.

"Pernyataan itu jelas penghinaan dan penistaan saya, putri saya...," ujar Sinta- di Ciganjur, Jakarta Selatan. Fadholi meng-ucap-kan pernyataan itu menjelang para penolak Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi pawai dari Monas ke Hotel Indonesia pada 22 April lalu.

Sebuah stasiun televisi- swasta menayangkan pernyataan itu 1 Maret-. Ketua Yayasan Puan Amal Hayati ini pun siap lapor polisi jika Fadholi tak minta maaf. Fadholi siap meladeni tuntutan itu. Katanya, "Pernyataan itu bukan diarahkan kepada pribadi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus