Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 7 Desember 1998
Kejaksaan Agung kembali menjadi sasaran aksi de-monstrasi mahasiswa. Mereka mendesak Jaksa Agung Andi Ghalib segera menuntut bekas presi-den Soeharto. Mahasiswa meng-anggap Kejaksaan ti-dak serius menyeret Soeharto ke meja hijau. ”Andi Ghalib tidak punya nyali,” kata seorang demonstran.
Tuntutan mengadili Soe-har-to marak lagi setelah Sidang Istimewa Majelis- Per-mu-syawaratan Rak-yat -menghasilkan ketetap-an nomor 11. Isinya: pe-nyeleng-ga-raan negara yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, termasuk pemeriksaan terhadap Soe-harto, keluarga, dan kro-ninya. Tokoh reformasi Amien Rais menyesalkan ke-tidakseriusan peme-rintah melaksanakan ama-nat MPR itu. Padahal, kata Amien, bukti untuk memulai pemeriksaan kekayaan Soeharto mudah diperoleh.
Langkah awal menye-ret Soeharto bisa ditempuh de-ngan menyelidiki tujuh ya-ya-san yang telah diserahkan kepada pemerintah se-bu-lan sebelumnya. Bekas Jaksa Agung Soedjono At-mo-n-egoro melaporkan tidak- semua yayasan ter-sebut bergerak di bidang sosial sesuai dengan ang-gar-an dasarnya. Tapi, gara-gara laporan itu, Presiden Ha-bibie mencopot Soe-djono pa-da Juni 1998 dan meng-angkat Andi Ghalib.
Kini, saat Soeharto dika-bar-kan dalam kondisi kritis, desakan mengusut ya-yasan-yayasan itu kembali bergema.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo