Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ini Jurus-jurus Anies Hilangkan Kawasan Kumuh di DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membuat rencana tata ruang Ibu Kota yang menarik minat swasta, sebagai upaya menghilangkan kawasan kumuh.

30 Januari 2019 | 15.51 WIB

Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membuat rencana tata ruang Ibu Kota yang menarik minat swasta. Cara ini untuk menghilangkan kawasan kumuh di Jakarta.

"Perencanaan RTRW yang baru nanti harapannya akan bisa membuat rencana tata kota yang memungkinkan dilakukan urban renewal bukan saja oleh pemerintah tetapi juga di kerjakan oleh private sector," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2019.
Baca : JK Lihat Singapuran dan Bangladesh di Jakarta, Anies: Itu Fakta

Anies memaparkan tanpa perencanaan tata kota, ketimpangan-ketimpangan akan selalu ada. Sebab, di satu kawasan tertentu masih banyak berdiri bangunan tinggi dan pendek.

Padahal bangunan itu didirikan dalam satu kawasan. Hal inilah yang menurut Anies menyumbang kekumuhan. Dia ingin pembangunan Jakarta ke depannya dilakukan bersamaan di satu kawasan, bukan per bidang tanah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau titik-titik kemacetan di Jabodetabek, Senin, 28 Januari 2019. Foto: Tim Media Wapres

Untuk menarik minat swasta, Pemerintah DKI akan membuat kebijakan yang memunculkan terjadinya transaksi ekonomi. Selama ini, menurut Anies, pihak swasta hanya tertarik menggarap proyek apartemen di lahan dengan nilai koefisien lantai bangunan (KLB) tinggi.

Lahan dengan KLB tinggi ini mayoritas terletak di pinggir jalan raya. Dampaknya adalah lokasi yang jauh dari jalan raya justru tidak berpotensi dibangun apartemen sehingga menjadi kumuh.

"Tidak ada yang mau investasi juga di situ. Efeknya dirasakan oleh masyarakat," ucap Anies.

Sebelumnya, Anies mendukung penilaian Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tentang Jakarta yang kontras antara pusat dan pinggiran kotanya.

Menurutnya penilaian itu adalah fakta, bahwa memang dari udara pusat kota di kawasan Thamrin terlihat seperti Singapura tapi kawasan Tanjung Priok bak kota di Bangladesh.
Simak juga :
PK Kemenkeu Dikabulkan, Anies Tetap Mau Hentikan Swastanisasi Air

Jusuf Kalla memperhatikan adanya perbedaan kontras di pusat dan pinggiran kota Jakarta, ketika meninjau kondisi jalan Ibu Kota dari udara satu pesawat helikopter dengan Gubernur Anies, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. "Ini Jakarta kalau kita ada di Jalan Thamrin itu seperti di Singapura. Tapi kalau kita di belakangnya, itu Tanjung Priok seperti Bangladesh," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus