Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Inilah Seninya, Kata Abustan

Wali kota abustan bertekad melaksanakan rencana induk kota tanpa penggusuran. Rencana "kampung improvement program" (KIP) yang membenahi kampung-kampung yang suram & penanggulangan banjir. (kt)

24 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK akhir tahun lalu Ujung Pandang diguyur hujan terus-terusan. Banjir menggenang, jalanjalan hancur. Tapi ketika semua itu belum berakhir, akhir bulan lalu kota ini tiba-tiba digasak angin ribut. Sebanyak 40 rumah hancur, terutama di wilayah Kecamatan Tamalate dan Tallo -- bagian pinggir kota. Menyaksikan semua itu Walikota Abustam seperti tersentak. Sebab ternyata rumah-rumah yang diterbangkan angin itu terdiri dari bangunan-bangunan liar. Meskipun ia menyesalkan bangunan-bangunan tak senonoh itu, tapi apa boleh buat, semuanya sudah terjadi. "Mestinya dari dulu semua ini dapat diatur" gerutu Abustam. Ia melihat semua itu akibat penggusuran-penggusuran yang dilakukan begitu saja pada waktu-waktu lalu. Karena itu tekadnya sekarang: melaksanakan rencana induk kota (master plan) tanpa penggusuran. "Di sinilah seninya" kata Abustam "sebab membongkar dan menggusur dengan seenak perut saja akan menimbulkan akibat sampingan -- buat apa kita membangun kalau menimbulkan korban lebih besar." Tapi tak lupa ditambahkannya, "kalau secara tehnis penggusuran harus dilakukan juga, saya akan menyelesaikannya secara baik dengan masyarakat." Antara 1967-1977 di zaman Walikota Daeng Pattompo, penggusuran memang tak jarang dilakukan dalam rangka perbaikan kampung yang dinamakannya Gerakan Masuk Kampung (GMK). Menurut Humas Pemda Kotamadya Ujung Pandang dari semua rencana GMK, "60% sudah berjalan." Tapi karena perencanaan yang kurang mantap usaha itu menimbulkan berbagai akibat lain. Seperti tak sedikit penduduk yang tergusur dalam rangka perbaikan kampung itu, lalu mendirikan bangunan liar di tempat lain. Akhir-akhir ini, agaknya Walikota Abustam sudah siap dengan rencana baru. Namanya bukan GMK, diganti KIP alias Kampung Improvement Program. Sasarannya tetap sama membenahi kampung-kampung yang suram berikut sarana-sarana lingkungannya. Telah tercatat 13 kampung di tepi kota yang akan dijamah KIP, di antaranya 4 kampung yang jadi prioritas utama. Yaitu Cambayya, Pattingalloan, Maccini dan Layang. Menurut Kepala Proyek KIP, Rahim Abdullah, saking parah keadaannya, ada di antara kampung-kampung tadi yang tak mungkin diatur tanpa penggusuran. Awal April nanti KIP mulai dilaksanakan dengan biaya Rp 4« milyar lebih - separohnya dengan bantuan Bank Dunia. Masih dalam rangka KIP, adalah penanggulangan banjir yang selalu menggenangi kota berpenduduk hampir 1 juta jiwa ini. Menurut Walikota Abustam, selain karena Ujung Pandan bersandar langsung pada pantai, banjir itu juga disebabkan saluran-saluran air peninggalan zaman Belanda tak mampu lagi berfungsi sebagaimana mustinya. Mengatasi penyebab pertama adalah dengan pengerukan Sungai Jeneberang sebagai sumber pengirim banjir. Untuk ini sebuah tim ahli dari Jepang diharapkan tak lama lagi bekerja di kota ini. Sementara itu sejak akhir tahun lalu tim penanggulangan banjir telah dibentuk di tiap kecamatan. Bekerja sama dengan pihak pelabuhan, tim ini secara letap membersihkan got-got yang tersumbat dan menggusur tumpukan sampah di kawasan pelabuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus