Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Presiden Iran kemarin mendesak kabinetnya untuk mempercepat pembuatan undang-undang yang akan menghukum lebih berat pembunuhan demi kehormatan.
Desakan ini diajukan Presiden Hassan Rouhani setelah seorang remaja putri berusia 14 tahun dibunuh ayahnya sendiri.
Di bawah undang-undang saat ini, ayahnya menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani kemarin mendesak kabinetnya untuk mempercepat pembuatan undang-undang yang akan menghukum lebih berat pembunuhan demi kehormatan. Desakan itu diajukan Presiden setelah seorang remaja putri berusia 14 tahun dibunuh ayahnya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembunuhan terhadap Romina Ashrafi di Kota Talesh, sekitar 320 kilometer barat laut ibu kota Teheran, memicu kemarahan publik Iran. Dia dilaporkan dipenggal kepalanya saat sedang tidur oleh ayahnya, Reza Ashrafi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sang ayah, yang telah ditahan, marah setelah putrinya melarikan diri dengan pacarnya yang berusia 34 tahun. Setelah lima hari, Romina ditemukan dan dibawa ke kantor polisi, di mana ayahnya kemudian membawanya pulang. Kepada polisi, gadis itu mengatakan takut akan reaksi keras ayahnya.
Rouhani menyatakan penyesalannya atas kasus tragis itu. Pengadilan Iran menyatakan kasus Romina akan diadili di pengadilan khusus. Di bawah undang-undang saat ini, ayahnya menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.
Wakil Presiden Iran yang bertanggung jawab atas urusan keluarga, Masoumeh Ebtekar, menyatakan harapannya bahwa RUU dengan hukuman yang lebih berat akan segera berada di tahap akhir persetujuan.
Ada sedikit data tentang pembunuhan demi kehormatan di Iran, di mana media lokal sesekali melaporkan kasus-kasus semacam itu. Di bawah hukum Iran, anak perempuan dapat menikah setelah berusia 13 tahun, meski usia rata-rata pernikahan untuk wanita Iran adalah 23 tahun.
530 NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo