Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jakarta Ingin Tambah ITF di Luar Sunter

Pemerintah DKI Jakarta berencana menambah pembangkit listrik tenaga sampah intermediate treatment facility (ITF) di Ibu Kota.

25 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Setelah PLTSa Sunter, Jakarta akan melelang tiga proyek listrik tenaga sampah baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta berencana menambah pembangkit listrik tenaga sampah intermediate treatment facility (ITF) di Ibu Kota. Dinas Lingkungan Hidup bahkan menargetkan pembangunan tiga hingga empat pengolahan sampah menjadi listrik di luar ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji mengatakan penambahan jumlah ITF tersebut dipicu oleh kebutuhan mendesak pengolahan sampah di Jakarta. Dalam dua tahun lagi, dia melanjutkan, volume sampah di Jakarta bakal meningkat menjadi 8.000-9.000 ton per hari. Saat ini sampah Jakarta yang dibuang ke Bantargebang, Kota Bekasi, tiap hari mencapai 7.500 ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena itu, kami harus membuat ITF untuk memenuhi target itu," kata Isnawa, kemarin.

Dia menyatakan penentuan lokasi ITF di luar Sunter masih dalam pembahasan yang melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Isnawa pun tak menyinggung mengenai pembiayaan ataupun penganggarannya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019 yang sedang dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Rencana penambahan jumlah ITF muncul setelah 51 truk sampah DKI dilarang masuk ke Bantargebang oleh Pemerintah Kota Bekasi pada pekan lalu. Musababnya, DKI dianggap ingkar janji mengucurkan dana kemitraan ke Kota Bekasi.

Perusahaan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah meneken kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) untuk menggelontorkan dana investasi US$ 300 juta bagi proyek ITF Sunter. Lokasi bakal ITF Sunter adalah lahan bekas transit sampah DKI Jakarta.

Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu, menuturkan groundbreaking akan dilakukan Desember nanti dan proyek konstruksi akan selesai dalam tiga tahun. Pembangunan ITF Sunter pun bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai dengan standar tertinggi dari Uni Eropa. "ITF Sunter dirancang untuk memproses 2.200 ton limbah per hari dan menghasilkan listrik 35 megawatt," katanya.

Kemarin, Tempo melihat lokasi ITF Sunter masih menjadi tempat tumpukan bangkai truk sampah. LANI DIANA | YUSUF MANURUNG | AVIT HIDAYAT

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus