Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Perhuhungan atau Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan penataan dalam integrasi transportasi yang dikerjakan oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) dimaksudkan agar tercipta budaya tertib di masyarakat.
Sebagaimana Jakarta dikenal sebagai kota global, masyarakatnya pun juga harus mampu berperilaku tertib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang kan, Jakarta itu (dikenal) sebagai kota global. Tentu begitu kita men-declare Jakarta sebagai kota global, harus diimbangi dengan perilaku masyarakat yang juga menunjukan bahwa kita (ada) di dalam tataran masyarakat global," ujar Syafrin saat ditemui di Gelora Bung Karno, pada Jumat, 31 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perilaku tertib, menurutnya, dapat dibiasakan dengan adanya moda transportasi terintegrasi. Selaim itu, masyarakat pun sebenarnya telah dibiasakan antre ketika menggunakan transportasi umum.
"Kita harapkan (adanya integrasi) menjadi pioneer (perilaku tertib). Jadi perilaku tertib, budaya antre ini bisa (diterapkan) ke seluruh elemen hidup masyarakat," kata Liputo lagi.
PT MITJ, sepeti disebut Kepala Dishub DKI itu, rencananya akan melakukan penataan di 72 stasiun, dan pada tahap awal dilakukan penataan di empat stasiun. Stasiun tersebut di antaranya Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Senen, dan Juanda. Penataan di keempat stasiun tersebut ditargetkan bakal rampung di bulan Maret 2020.
KIKI ASTARI | DA