Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan meluncurkan aplikasi digital berbasis "android" untuk memasarkan hasil panen untuk mendongkrak pendapatan para petani binaan. Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Selatan Hasundungan A. Sidabalok mengatakan aplikasi itu berguna bagi petani untuk memasarkan produk atau hasil panen secara langsung kepada masyarakat.
"Ini bentuk pemasaran pangan petani secara digital sebagai sarana petani untuk dapat menjual langsung hasil panen mereka,” ujar Hasundungan saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021. Salah satu alasan inovasi itu karena saat ini belum ada wadah pemasaran langsung yang dapat dimanfaatkan petani kepada masyarakat luas.
Menurut dia, bentuk aplikasi itu disesuaikan dengan kebutuhan para petani binaan kota, sehingga petani tidak perlu lagi memikirkan sarana untuk menjual hasil panen.
Suku Dinas KPKP akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan ojek berbasis aplikasi sebagai sarana transportasi pengantar bahan pangan dari penjual kepada pembeli.
Metode pembayaran tanpa tunai (cashless). Ini cara untuk mengurangi terjadinya kontak langsung antara penjual dan pembeli untuk menekan potensi penularan virus. “Kami masih merancang sistemnya aplikasinya."
Sebagai sarana transaksi penjualan bahan pangan, aplikasi itu juga melayani konsultasi langsung terkait dengan proses tanam pangan dari petani kepada pihak Suku Dinas KPKP. Di dalamnya juga terdapat layanan promosi pangan hingga pembinaan petani. “Akan ada konsultasi dari penyuluh untuk petani,” kata Hasundungan.
Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan mentargetkan 1.000 petani binaan untuk dapat memanfaatkan aplikasi pada awal peluncuran September mendatang. “Targetnya 1.000 petani binaan dulu, karena sebenarnya cukup banyak ya, bukan hanya petani saja.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini