Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun tahu sejumlah gejala asma pada bayi, seperti susah bernapas dan tak nafsu makan, belum tentu bayi terserang asma. Sebelum berasumsi, penting untuk melakukan pemeriksaan oleh tim medis untuk mengetahui apakah bayi memang asma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Diagnosis asma pada bayi juga agak menjebak. Tes yang dilakukan atas paru umumnya dengan mendiagnosis asma bagi anak usia dini. Meskipun begitu, tes ini tidak memungkinkan bagi bayi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter akan bergantung pada informasi yang diberikan dan berdasarkan gejala yang mungkin ditemukan. Jika meyakinkan, gejala batuk pada bayi dipicu oleh beberapa jenis makanan atau bebauan, atau itu memang karena kesulitan bernapas. Penting untuk memberikan informasi sebanyak mungkin kepada dokter untuk membantu dia melakukan diagnosis.
Ada dua tes yang bisa mengidentifikasi apakah bayi menderita asma atau tidak, yakni tes spirometri dan metakolin. Pada tes spirometri, udara yang keluar bisa mengindikasi tentang pola kerja saluran pernapasan. Sementara, tes metakolin melibatkan bronchoprovocation dan jika hasilnya negatif, asma dikesampingkan.
Selain itu, dokter mungkin juga menyarankan rontgen dada untuk pemeriksaan rinci pada jantung dan paru-paru. Jika dokter mencurigai asma, mereka mungkin meresepkan beberapa obat asma untuk melihat bagaimana bayi akan meresponnya. Jika gejala mereda setelah pengobatan, dokter dapat menyimpulkannya sebagai asma.
Apa saja metode penyembuhan yang tersedia?
Bayi yang menderita asma akan membutuhkan lebih banyak perhatian dan perawatan. Ada banyak pengobatan yang bisa mengobati asma pada bayi. Menggunakan inhaler adapah salah satu metode umum mengatasi asma pada bayi. Meskipun ada beberapa bayi yang tidak cocok, namun dengan memastikan Anda menjaganya, bisa memberikan pertolongan.
Inhaler secara tepat membantu saluran pernapasan lancar dan mengatasi pembengkakan. Bersama dengan pengobatan, penting untuk mengenal penyebab pasti kondisi bayi. Anda harus menjauhkan mereka dari apapun yang memicu asma kambuh, misalnya debu, rokok, dan serbuk.
Artikel terkait:
Benarkah Yoga Bisa Membantu Mengatasi Asma?
ASI Menjadi Pelindung Anak terhadap Gejala Asma
Bisakah bayi tumbuh dengan asma?
Gejala asma bisa kembali muncul dan hilang. Saat asma menghilang, itu bisa kembali dalam beberapa tahun selanjutnya.
Meski begitu, bayi dengan asma bisa menderita sakit ini sepanjang hidup. Karena itu, penting mendeteksi asma lebih awal agar bisa menyusun rencana perawatan. Namun, penting juga memahami pemicu asma pada bayi dan memastikan mereka jauh dari itu. Ini bukan hanya untuk mengurangi potensi mereka terserang asma, namun juga memberikan kehidupan yang normal bagi bayi saat tumbuh.