Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jangan Paksa Anak Usia 2 Tahun Meminta Maaf, tapi Kenalkan Konsepnya

Pemaksaan tanpa konsep meminta maaf yang tepat akan membuat anak keliru dalam memahami makna minta maaf.

13 Januari 2021 | 10.35 WIB

Ilustrasi anak berkelahi. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi anak berkelahi. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anak berusia dua tahun mulai memahami bahwa perilaku mereka dapat mempengaruhi orang lain. Ini adalah periode yang tepat bagi orang tua untuk mengajarkan konsep meminta maaf kepada anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laman Parent, semakin dini orang tua mengajarkan anak meminta maaf, kian terasah pula rasa empatinya. Meski begitu, jangan sampai orang tua memaksa anak berusia dua tahun meminta maaf kepada orang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemaksaan tanpa konsep meminta maaf yang tepat akan membuat anak keliru dalam memahami makna meminta maaf. Jangan sampai anak berpikir kalau meminta maaf sekadar ucapan yang terlontar dan semuanya akan beres. Padahal konsep meminta maaf lebih dalam dari itu sampai mempengaruhi perubahan tingkah laku anak tersebut.

Berikut ini cara mengajarkan konsep meminta maaf untuk anak usia dua tahun:

  1. Kenalkan anak dengan berbagai emosi
    Pengenalan ini dapat dilakukan dengan bertanya kepada anak. Misalkan, 'ibu ingin tahu apa yang kamu rasakan. Apakah kamu sedang bersedih?' Anak usia dua tahun memang belum tentu mengerti kalimat ini. Namun dengan penggambaran emosi secara verbal yang dilakukan berulang-ulang, maka anak akan memahami emosi pada situasi yang terjadi.

  2. Fokus pada situasi
    Ketimbang memaksa anak meminta maaf, orang tua sebaiknya fokus pada sikap dan situasi yang terjadi anak agar mau meminta maaf. Contoh, saat anak mengambil kue dari temannya. Jangan merebut kue itu dari anak lalu mengembalikan kepada temannya.

    Dalam situasi seperti ini, ajak anak berbicara. Tanyakan kue siapa yang baru saja dia ambil. Lantas apa reaksi dari teman yang kehilangan kue tersebut. Dengan memberitahu situasinya, maka anak akan memahami bahwa tindakannya telah membuat temannya sedih.

    Ketika anak menyadari telah berbuat salah, orang tua dapat berkata, "temanmu menginginkan kue itu juga, sebaiknya kamu berbagi." Dengan begitu, dua anak sekaligus akan mengerti tentang empati.

    Ilustrasi anak meminta maaf. Shutterstock

  3. Memahami karakter anak
    Setiap anak memiliki karakter berbeda. Jika anak belum juga memahami konsep meminta maaf, maka orang tua dapat langsung meminta maaf kepada anak yang 'tersakiti'. Orang tua perlu mengetahui, tidak semua anak berusia dua tahun mampu mengidentifikasi bila dia berbuat salah.

    Pendekatan kepada anak dengan karakter seperti ini tidak cukup dengan sekali penjelasan. Orang tua harus lebih bersabar dan membertahunya berulang kali.

  4. Pisahkan anak yang sedang berkonflik
    Orang tua dapat berada di tengah anak yang berkonflik. Tapi jangan masuk dalam lingkup konflik. Orang tua mesti menjadi penengah dan katakan kepada mereka bahwa masalah itu dapat diselesaikan dengan baik. Jangan membawa konflik sebagai contoh isu moral bagi anak untuk minta maaf.
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus