Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jangan takut gelap

Beberapa kawasan di jakarta sering kena giliran listrik gelap bila musim kemarau, karena persediaan air di waduk jatiluhur berkurang. pln mengusahakan cadangan termis dan pltg untuk mengatasinya. (kt)

27 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARI-hari pana sekarang ini bagi Jakarta merupakan musim runyam pula. Di beberapa kawasan kota merayap wabah muntah berak. Sedang di bagian kota lainnya kerap kena giliran listrik gelap. Yang terakhir ini siapa lagi yang punya polah kalau bukan Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) Distribusi IV Jakarta Raya dan Tangerang. Perusahaan listrik milik negara ini menjelang hari-hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan (dan sebelumnya pesta HUT 450 Jakarta), rajin menyiram Jakarta dengan cahaya warna-warni lampu hias gemerlapan. Tapi akhirakhir ini hampir secara tiba-tiba PLN getol pula menyetop aliran listrik ke rumah-rumah. Kepala Humas PLN Distribusi TV Hariyono, SH, jarang ada di belakang meja sebab repot mengeluarkan rupa-rupa pengumuman. Rabu 20 Juli misalnya 15 kampung di kawasan Jalan Kartini dicopot hubungan aliran listriknya. Lalu besoknya menyusul sejumlah kampung tetangganya di kawasan Karanganyar dan Taman Sari kena. giliran. Tak jarang pula seluruh wilayah Jakarta Barat dan sebagian Jakarta Utara mengalami gelap total. Alasannya memang gamblang disebutkan dalam pengumuman. Perubahan teganganlah atau perluasan sisi teganganlah dan seterusnya. Tapi berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, di musim panas ini terasa seperti merupakan tanda-tanda adanya kegawatan. Ada apa sih sebenanya? "Alasannya seperti yang diumumkan kok" tukas Widiyarso jubir PLN Distribusi IV yang biasa melayani pers. "Tak ada sebab lain. Kalau tak percaya silahkan cek sendiri." Ia tampak enggan memberi komentar bab musim kemarau dan persediaan tenaga listrik kini. Itu katanya bukan urusan PLN Distribusi. Alamat buat perkara itu harus PLN Pembangkitan Jakarta Raya dan Jawa Barat. "Musim kemarau sekarang masih normal," ujar ir. A.D. Kamarga, Kepala PLN Pembangkitan dengan muka cerah di kantornya Jalan Satsuit Tubun tak jauh dari Kali Banjir Kanal. "Sampai saat ini kondisi air di Jatiluhur misalnya masih sesuai dengan program. Tak ada tanda-tanda kegawatan. Mudah-mudahan di hari-hari mendatang juga tidak" tambahnya. Menurut Kamarga, keadaan air di waduk Jatiluhur tetap masuk "daerah kuning". Berarti sesuai dengan rencana penyediaan air. Ada 2 pertanda yang punya arti tak normal, yakni "di bawah" atau "di atas" daerah kuning tadi. Bila di bawah garis warna kuning pertanda berkurangnya persediaan air di waduk raksasa yang jadi sumber pembangkit PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Jatiluhur. Bila sebaliknya, ada kelebihan. Kedua keadaan tersebut merupakan keadaan "tak disukai." Sedang bila berada di kawasan warna kuning berarti segala sesuatu berjalan stabil dan aman. Dengan begitu, menurut Kamarga, "belum dirasa perlu ada langkah-langkah di luar rutin, buat mengatasi keadaan tak normal. Tapi ia mengakui bahwa biasanya saat-saat gawat (persediaan air Jatiluhur berkurang) ialah bulan-bulan September-Oktober. Lebih-lebih bulan Nopember-Desember. Hingga biasanya di bulan-bulan terakhir itu, PLTA Jatiluhur melakukan overhaul. Dan biasanya pula merupakan saat-saat genting pembangkitan listrik. "Tapi itu dulu," ucap Kamarga cepat-cepat. "Misalnya yang pernah terjadi tahun 1972." Sekarangini- diusahakan sqak 1973 -- bila terjadi keadaan genting, "kita tetap punya cadangan termis dan PLTG." Kamarga mengungkapkan bahwa peristiwa yang terkenal sebagai September gelap tahun 1972 itu memberi "pengalaman pahit dan pelajaran berharga" bagi PLN dan PUTL. Sejak itu para direktur, pengasuh atau pemimpin wilayah PLN Pembangkitan Listrik di Jakarta dan Jawa Barat makin mesra berhubungan. Setiap minggu mereka bikin rapat untuk konsultasi dan melakukan evaluasi. Pengalaman pahit itu juga menyebabkan orang-orang PLN Pembangkitan jadi kreatif. Yakni dengan alat-alat hasil otak-atik sendiri mereka mampu membangun Loal Dispatching Centre di Cawang. Dengan alat ini PLN dapat mengamati dan mencatat segala kejadian yang berhubungan dengan persediaan air, tenaga listrik, gangguan-gangguan dan lainnya di Jakarta dan Jawa Barat. Dan sistim saling berhubungan di antara pembangkit-pembangkit listrik menyebabkan pusat-pusat listrik itu bisa saling membantu penyediaan listrik. Jadi tak perlu khawatir? "Teoritis tak perlu. Tapi kami cuma bisa berusaha semaksimal mungkin," ucap Kamarga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus