Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jejaring Teror Thamrin

25 Januari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan para pelaku teror di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis dua pekan lalu, terhubung dengan sejumlah pentolan kelompok radikal Tanah Air pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Setelah peristiwa berdarah itu, belasan orang ditangkap di sejumlah tempat. Sebagian dari mereka pemain yang disebut-sebut berhulu ke Aman Abdurrahman, pemimpin Jemaah Ansharut Daulah, yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap.

PENGENDALI

Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan

  • Posisi: Petinggi Jemaah Ansharut Daulah Jawa Tengah dan Jawa Barat, murid Aman Abdurrahman.
  • Keberadaan: Sejak Mei 2014 pergi ke Suriah, bergabung dengan ISIS.
  • Peran: Diduga sebagai pemberi instruksi, mengerahkan orang, berkomunikasi dengan jaringan kecil atau sel terorisme di daerah, dan ikut memasok dana. Merekrut anggotanya melalui media sosial di Internet.
  • Kasus:
    -Divonis 2 tahun 6 bulan dalam kasus kepemilikan 533 peluru.
    -Diduga berada di balik rencana serangan Natal dan tahun baru 2016.

    PEMASOK DANA

    Bachrumsyah alias Abu Muhammad al-Indonesi

  • Posisi: Petinggi Mujahidin Indonesia Barat untuk Jabodetabek, murid Aman Abdurrahman.
  • Keberadaan: Sejak April 2014 ke Suriah, bergabung dengan ISIS.
  • Peran: Diduga mendanai aksi teror Thamrin.
  • Kasus: Mengunggah video berjudul Join the Ranks di situs YouTube pada 22 Juli 2014. Dalam video itu, Bachrumsyah mengajak warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.

    PENGHUBUNG

    Arif Hidayatullah alias Abu Mushab

  • Posisi: Anggota Jemaah Ansharut Daulah Jawa Tengah.
  • Keberadaan: Ditangkap di Bekasi.
  • Peran: Penghubung ke Bahrun Naim, diduga penampung dana dari Bahrun Naim dan Bachrumsyah, diduga koordinator teror dan perekrut warga Indonesia yang hendak bergabung dengan ISIS di Suriah.
  • Kasus: Rencana teror akhir tahun lalu dan awal tahun ini di Jakarta, yang gagal karena terendus polisi.

    Pelaku Lapangan

    1.Dian Joni Kurniadi

  • Posisi: Anggota Mujahidin Indonesia Barat dan Jemaah Ansharut Daulah.
  • Keberadaan: Tewas di dekat pos polisi perempatan Thamrin.
  • Peran: Melempar bom elpiji 3 kilogram ke pos polisi.
  • Kasus: Tidak ada.

    2.Sunakim alias Afif

  • Posisi: Anggota Majelis Mujahidin Indonesia Barat dan Jemaah Ansharut Daulah.
  • Keberadaan: Tewas ditembak di depan kafe Starbucks saat baku tembak teror Thamrin.
  • Peran: Pelaku penembakan dan pelempar granat.
  • Kasus: Divonis 7 tahun dalam kasus pelatihan militer di pegunungan Desa Jalin, Jantho, Aceh Besar, 2010.

    3.Muhammad Ali

  • Posisi: Anggota Mujahidin Indonesia Barat dan Jemaah Ansharut Daulah.
  • Keberadaan: Tewas ditembak di depan kafe Starbucks saat baku tembak teror Thamrin
  • Peran: Menyediakan kontrakan untuk tiga pelaku lain, diduga perakit bom, pelaku penembakan, dan pelempar granat.
  • Kasus: Pernah dihukum dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan untuk mendanai teroris, 2010.

    4.Ahmad Muhazin

  • Posisi: Anggota Mujahidin Indonesia Barat dan Jemaah Ansharut Daulah Indramayu.
  • Keberadaan: Tewas meledakkan diri di dalam kafe Starbucks.
  • Peran: Pengantin atau pelaku peledakan bom bunuh diri.
  • Kasus: Tidak ada.

    5.Empat belas Orang diduga terkait dengan teror Thamrin

  • Ditangkap 3 orang di Cirebon, 2 di Indramayu, 4 di Bekasi, 2 di Tegal, 1 di Cipacing (Jawa Barat), 1 orang di Balikpapan, dan 1 narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Kembang Kuning, Nusakambangan.

    Jaringan ISIS Nusantara

    Pelaku dan dalang teror Thamrin diduga berhubungan dengan Jemaah Ansharut Daulah, yang didirikan Aman Abdurrahman setelah mendeklarasikan dukungannya kepada ISIS. (BUAT TANDA PANAH SEPERTI BAGAN STRUKTUR DAN DIPASANG FOTO)

    Aman Abdurrahman

  • Pendiri Jemaah Ansharut Daulah.
  • Kasus: Bom Cimanggis (2003), pelatihan militer Jantho, Aceh (2010), bom Kepolisian Resor Cirebon (2011), dan penembakan polisi di Pamulang, Tangerang Selatan (2013).

    Abu Jandal

  • Pentolan Jemaah Ansharut Daulah Malang, Jawa Timur.
  • Penghubung ISIS di Suriah dan petinggi ISIS di Tanah Air.
  • Basis massa kecil.

    Bahrun Naim

  • Pentolan Jemaah Ansharut Daulah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
  • Ahli teknologi informasi.
  • Punya pengikut besar.

    Bachrumsyah

  • Pentolan Jemaah Ansharut Daulah Jabodetabek.
  • Agitator ISIS Asia Tenggara.

    Santoso

  • Pentolan Mujahidin Indonesia Timur.
  • Diduga pemimpin ISIS di Indonesia.
  • Pengikutnya cukup besar.

    Perencanaan 'Konser'

    2015

    November
    Bahrun Naim mengirim pesan ke jejaring selnya di beberapa daerah melalui layanan Internet ihwal rencana teror atau "konser" di Jakarta pada akhir 2015 dan awal 2016. Pesan itu berisi:

    Pertama
    Pembentukan tim lapangan, dengan jumlah anggota maksimal 5 orang.

    Kedua
    Penentuan target operasi, meliputi siapa, di mana, kapan, seberapa besar efek kerugian yang bisa ditimbulkan, apa titik kelemahan sasaran, kapan operasi dimulai, dari mana pintu masuk dan keluarnya, serta ke mana akan lari apabila memutuskan jadi buron. Polisi menjadi target prioritas.

    Ketiga
    Pilihan jenis operasi. Tim diperbolehkan menyerang langsung target, menculik, atau membunuh.

    Keempat
    Identifikasi target. Tim diminta membuat target dengan kemampuan membela diri tinggi. Misalnya memilih polisi Brigade Mobil sebagai target ketimbang polisi lalu lintas.

    23 Desember
    Polisi menangkap Arif Hidayatullah alias Abu Mushab, yang semula ditunjuk menjadi koordinator teror Thamrin, di Bekasi. Karena Afif ditangkap, operasi dilanjutkan Dian Joni.

    Naskah: Anton A., Yohanes Paskalis | Sumber: Wawancara, PDAT

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus