PEMBINAAN atlet model ini boleh juga ditiru. Sebelas murid SDN Sawo, Gresik, Jawa Timur, menyongsong pertandingan voli tingkat kabupaten. Dua minggu sebelum berlaga sudah diadakan TC di rumah Sukarno, guru olah raga. Pagi hari, jogging keliling kampung. Siang, lari di lapangan. Baru memukul-mukul bola. Targetnya, juara. Tibalah saat pertandingan, awal Januari lalu. Pagi harinya, anak-anak itu diberi minum setengah gelas Anggur Cap Orang Tua yang dicampur kuning telur. Ini untuk meningkatkan stamina. Boleh juga. Sebelas atlet berusia 10 hingga 12 tahun itu memang kelihatan jadi segar. Tapi, ya Tuhan, setengah jam kemudian, omongan mereka mulai ngaco. Lalu satu per satu bergelimpangan. Teler. Pak Guru jadi kalang kabut. Dokter dipanggil. "Saya benar-benar bingung waktu itu," kata Sukarno. Ternyata, telernya tak lama. Sebelum dokter datang, anak-anak itu sudah sadar. Hanya diberi air minum. "Mungkin terlalu banyak minum anggur, sementara mereka belum makan," kilah Sukarno. Masih untung, mereka bisa menuju gelanggang lomba dan bertanding dengan gigih. Hasilnya? Tak lepas dari target: juara se-Kabupaten Gresik. Semua puas, kecuali Sukarno. "Saya tak akan lagi memberi anggur itu, takut melihat anak-anak teler. Saya kapok," katanya. Tapi 'kan juara, Pak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini