Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kali Item Ditutupi Waring 726 Meter, Biayanya Setengah Miliar

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pembelian waring untuk menutupi Kali Item sudah ada pos anggarannya di APBD DKI.

25 Juli 2018 | 11.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan sampah Kali Sentiong Sunter di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. Kali berair hitam yang sering dijuluki Kali Item ini telah dipasangi jaring berwarna hitam. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pembelian waring untuk menutupi Kali Item sudah ada pos anggarannya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Biayanya Rp 580 juta untuk bantaran sungai sepanjang 726 meter.

Baca: Mendekati Asian Games, Apa Hasil Uji Laboratorium Air Kali Item?

"Total pagu anggaran untuk Kali Item sebesar Rp 580 juta, terbagi menjadi tiga segmen," katanya di Balai Kota, Selasa malam, 24 Juli 2018.

Sandiaga mengatakan segmen pertama sepanjang 240 meter dengan pagu anggaran Rp 192 juta dan segmen kedua 240 meter Rp 192 juta. Sementara itu, segmen ketiga lebih panjang sedikit yaitu 246 meter dengan nilai pagu anggaran Rp 196 juta.

Total waring atau anyaman plastik yang dibutuhkan untuk menutupi semua segmen Kali Item di sebelah Wisma Atlet Kemayoran adalah 726 meter dengan anggaran Rp 580 juta.

"Menggunakan dana APBD 2018 secara swakelola oleh Dinas Sumber Daya Air," ujarnya.

Baca: Demi Asian Games, PPSU di Kali Item: Sering Sakit Perut

Menurut Sandiaga, pemasangan waring merupakan solusi jangka pendek untuk mengurangi bau tak sedap yang berasal dari Kali Item atau Kali Sentiong tersebut.

Ke depannya, Sandiaga menuturkan, Dinas SDA akan memasang sheet pile atau turap. Lelangnya sudah selesai dan akan dilakukan setelah Asian Games 2018.

Bukan itu saja, Dinas SDA juga akan memasang aerator dan teknologi nano bubble untuk menjernihkan air Kali Item yang kotor akibat limbah perajin tempe. "Kami terus berproses dan berkoordinasi dengan penyediaan nano bubble karena hasilnya bagus. Namun, sepertinya kurang unit. Nah, ini perlu adanya penganggaran lebih maksimal," ucap Sandiaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus