Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kambing bagi murid bolos

25 ekor kambing bantuan pemda untuk sd baratan i-iv jember, dihadiahkan kembali kepada 25 muridnya yang berprestasi tinggi dalam pembolosan. seorang siswa yang tidak dapat hadiah mengancam akan membolos. (ina)

14 Desember 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

YANG rajin membolos mendapat hadiah seekor kambing. Itu terjadi di SD Baratan I-IV, Jember, Jawa Timur. Di situ memang ada beberapa murid yang tak pernah genap belajar dalam seminggu. Busiri, siswa kelas empat yang mengaku sudah berusia 17, paling-paling hanya dua kali masuk sekolah setiap pekan. Hari-hari yang lain ia habiskan di gudang tembakau, membantu orangtuanya menambah penghasilan. Tak kurang dari 24 rekannya juga berkeadaan sama: mangkir sekolah karena ikut mencari makan. Para guru merasa prihatin, tentu. Dan jalan keluar akhirnya ditemukan. Tak disangka-sangka, SD itu mendapat bantuan 25 ekor kambing dari Pemda Jawa Timur. Mohammad Sinal, 49, kepala sekolah, mengajak para guru berunding. Dicapai kata sepakat: kambing sebaiknya diberikan kepada anak-anak yang paling sering membolos. "Anak harus diberi rangsangan supaya rajin ke sekolah," Sinal berkata. Ke-25 ekor hewan itu akhirnya dibagikan, belum lama ini, kepada ke 25 murid yang berprestasi tinggi dalam pembolosan itu. Setelah diundi, Busiri kebagian kambing yang paling kecil. Sedangkan temannya, Sehat, beruntung karena beroleh yang bunting. Kini Busiri betul-betul rajin ke sekolah. "Saya sungkan sama Pak Guru," ujarnya. Pulang sekolah, ia mencari rumput. Yang rugi, ternyata, ibunya - karena Busiri jadi tak bisa bekerja di gudang tembakau. "Tapi saya pikir-pikir, kalau kambingnya sudah beranak, 'kan kami untung juga?" Lalu si anak tertawa. Tapi Sutris, 12, teman sekelas Busiri, tak begitu girang: dia tak kebagian. Soalnya, dari segi ekonomi, anak yang tinggal bersama neneknya itu (kedua orangtuanya bercerai) lebih buruk dari Busiri. Sayangnya dia tetap rajin ke sekolah, meski sering mencari waktu nyambi bekerja serabutan. "Dia sempat mengancam akan sering membolos, biar dapat kambing," ujar Pak Guru Toni. Lah-lahlah ....

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus