WARSIDI, dari Desa Pagelarang, Banyumas, punya nadar. Ia berniat mengundang lengger (kesenian khas Banyumas) yang paling top, jika istrinya, Sawen, sembuh. Warsidi nyaris putus asa mencari orang yang bisa mengobati sang istri. Ia sudah membawa Sawen ke dokter puskesmas, malah dokter spesialis, juga masuk RSU Purwokerto. Tak kunjung berhasil. Barulah setelah dihadapkan dengan seorang dukun, penyakit itu lenyap. Entah bagaimana. Menurut Warsidi, sakit istrinya seperti gila. Itu berawal ketika Sawen diminta ikut program KB. Maklum, sudah beranak enam. Pasangan itu sebenarnya menginginkan KB dengan suntikan (meskipun, sebenarnya, sang suami semula enggan). Tapi oleh petugas, Sawen malah dipasangi spiral. "Saya merasa was-was dan tiap malam tidak bisa tidur," kata si "korban". Tiga hari kemudian, barang yang dipasang di tempat rahasia itu terjatuh - dan darah pun mengucur. Sejak saat itu Sawen menderita sesak napas tak keruan. Belakangan muncul lagi darah tinggi. Ini terus berlanjut sampai enam bulan. Itulah sebabnya, pertengahan bulan lalu, si suami - pedagang ayam merangkap petani gurem - membayar kaulnya dengan menghabiskan Rp 100 ribu. "Biarlah, daripada penyakit istri kumat lagi," katanya. Lengger yes, KB no - begitu akhirnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini