Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PADA putaran terakhir kampanye, tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla disibukkan dengan usaha menangkal kampanye gelap yang ditembakkan ke arah pasangan itu. Mereka berusaha memantapkan dukungan di kantong suara seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Meski digempur aneka propaganda, sekretaris tim, Andi Widjajanto, mengatakan masih optimistis Jokowi-Kalla bakal memenangi pemilihan presiden, Rabu pekan ini.
Kepada Kartika Candra dari Tempo, Andi menuturkan cara timnya menjaga suara untuk pasangan yang diajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu.
Seberapa besar pengaruh kampanye hitam bagi Jokowi?
Cukup signifikan. Kampanye hitam membuat kami harus memberi perhatian dan energi khusus untuk mengantisipasinya. Termasuk membentuk tim khusus guna melacaknya. Setidaknya ada 28 kabar bohong atau fitnah yang disebarkan secara sistematis untuk melawan Jokowi dan harus kami antisipasi satu per satu. Ini cukup menyita waktu. Ada waktu di mana suara tergerus, terutama di kalangan undecided voters.
Seperti apa bentuk serangannya?
Pertama, terkait dengan karakter personal dan identitas Jokowi. Ini kami lawan dengan mengungkapkan siapa sejatinya Jokowi. Kedua, isu bohong yang terkait dengan kesejahteraan rakyat, misalnya soal sertifikasi guru. Jokowi tak pernah bilang akan mencabut sertifikasi. Lalu soal remunerasi pegawai negeri sipil atau pencabutan beras untuk rakyat miskin. Kami mengantisipasinya dengan menunjukkan sembilan program nyata.
Daerah mana saja yang pertarungannya paling berat?
Dari sebelas provinsi yang menjadi prioritas, paling berat di Jawa Barat. Kami memetakannya menjadi empat zona. Di antaranya daerah Sukabumi arah Banten, lalu Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. Sesuai dengan hasil survei, kami masih bisa unggul. Infrastruktur kami lemah, baik partai maupun relawan, sehingga diperlukan upaya khusus.
Seperti apa peta pertarungan suara nasional?
Kami optimistis unggul minimal 11 persen, terutama jika melihat bagaimana dukungan riil dari masyarakat saat Jokowi-JK, para ketua umum partai, dan tokoh-tokoh berkampanye. Juga bagaimana kuatnya dukungan dari relawan di seluruh Indonesia. Tak pernah kami temukan peristiwa politik yang bisa mendapatkan dukungan relawan yang masif dan spontan dari berbagai kalangan seperti ini.
Di mana saja Jokowi unggul?
Kantong-kantong utama tetap di Jawa Timur dan Jawa Tengah, juga Jakarta. Gempuran relawan terkuat ada di Jakarta. Lalu Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Di Sumatera Utara ada lubang, tapi pergerakan sangat kuat.
Menurut prediksi tim, berapa persen kemenangan Jokowi?
Minimal di angka 58 persen. Target kami 63 persen.
Bagaimana menjaga suara agar tak dikeruk kubu lawan?
Kuncinya sepuluh hari menjelang pemilihan, yaitu jahitan untuk partai, relawan, media, dan distributor atribut. Setelah itu, kami berfokus mengeluarkan program kerja. Tapi yang terpenting gerakan ketuk pintu, kombinasi partai dan relawan, yang sudah dimulai. Ada 72 ribu relawan di 72 kabupaten yang langsung dikelola tim kampanye. Jadi seribu relawan per kabupaten.
Benarkah Jokowi hanya mengandalkan relawan?
Tidak benar. Relawan hanyalah salah satu unsur. Kami melibatkan penuh lima partai pengusung. Pada pertemuan dengan ketua DPD partai koalisi di Teuku Umar, Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) mengusulkan dibuat rapat koordinasi DPD di tiap kota dan provinsi. Dia sendiri turun keliling, mengadakan rapat siaga satu seluruh partai. Sifatnya konsolidasi internal agar partai dan relawan serentak menggelar program ketuk pintu dan menyiapkan saksi. Di wilayah normal, satu saksi di tiap tempat pemungutan suara, dan dua saksi di wilayah pertarungan, yang terdiri atas partai koalisi dan gabungan partai koalisi. Ada 180 ribu saksi disiapkan yang mengawal berlapis sampai Komisi Pemilihan Umum. Juga menggerakkan satuan tugas anti-politik curang untuk mengamati netralitas aparat, melihat ada-tidaknya sebaran politik uang, dan mengawasi kecurangan di tempat pemungutan suara. Ini semua memanfaatkan gabungan struktur partai dan relawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo