Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kampanye Terbuka di Ciracas, AHY Banggakan Keadaan di Era SBY

"Dari perjalanan keliling nusantara tersebut, masyarakat merindukan masa-masa pemerintahan Pak SBY, betul?" kata AHY kepada para pendukungnya.

24 Maret 2019 | 18.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menemui kader Partai Demokrat di Ulujami, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Maret 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengawali kampanye terbuka di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Ahad, 24 Maret 2019. Dalam pidatonya AHY acap menyinggung keberhasilan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode menjadi presiden.

Beberapa hal yang dia ungkit di antaranya perbandingan harga karet, harga beras dan persoalan tenaga honorer yang tak kunjung diangkat. "Saya baru kembali dari Sumsel (Sumatera Selatan) dan Sumbar (Sumatera Barat). Saya berdialog dengan berbagai elemen yang mengeluhkan hari ini harga karet hancur, harga beras naik," kata AHY.

Baca: Pidato Politik, AHY Singgung Hukum yang Tajam ke Oposisi

AHY mengatakan harga karet di era SBY ialah Rp 15.000 per kilogram sedangkan harga beras Rp 5.000 per kilogram. Sekarang, kata AHY, kondisi berbalik menjadi harga beras naik dan harga karet turun. "Harga karetnya hancur harga berasnya naik," kata dia.

Harga karet saat ini berada di bawah angka Rp 10.000. Adapun harga beras menurut Badan Pusat Statistik bulan Februari 2019 berkisar Rp 10.008 per kilogram untuk beras premium, Rp 9.800 beras medium, dan Rp 9.474 beras kualitas sedang.

Berikutnya, AHY menyinggung persoalan tenaga honorer yang tak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Dia mengaku mendapatkan keluhan dari para tenaga honorer ini saat berkampanye di Cilacap dan Kebumen, Jawa Tengah. AHY mengatakan semasa pemerintahan SBY ada sekitar satu juta tenaga honorer yang diangkat menjadi PNS.

"Sedangkan empat sampai lima tahun ini tidak ada yang diangkat. Bahkan ada aturan 35 tahun tidak boleh lagi menjadi PNS. Ini tidak adil," kata putra sulung SBY ini.

Simak: AHY Instruksikan Caleg Demokrat Berkampanye ke Warung Kopi

AHY juga membanggakan pembangunan pelabuhan Nusa Penida, Bali, serta pengadaan kapal di era SBY. Dia mengatakan pembangunan itu membuat masyarakat Nusa Penida lebih terhubung dengan masyarakat Bali. AHY mengklaim masyarakat setempat berterima kasih kepada pemerintahan SBY atas konektivitas tersebut.

"Dari perjalanan keliling nusantara tersebut, masyarakat merindukan masa-masa pemerintahan Pak SBY, betul?" tanya AHY kepada para pendukungnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus