Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kapolda Metro Jaya Cerita Kena Potong Gaji Saat Bertugas di KPK karena Kemacetan

Kapolda Metro Jaya angkat bicara soal kritik dari sejumlah organisasi tentang perubahan trotoar jadi jalan di Simpang Santa.

17 April 2023 | 18.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam sambutannya di acara silaturahmi Kapolda Metro Jaya dan PJU Polda Metro Jaya bersama wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu, 12 April 2023. Desty Luthfiani / TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto bercerita pernah dipotong gajinya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kemacetan lalu lintas di Jakarta. Pengalamannya terkena kemacetan Jakarta itu disampaikannya saat membahas wacana aturan penutupan u-turn yang kemungkinan diberlakukan secara permanen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya dulu di KPK kalau dalam satu bulan ada beberapa hari gak masuk, potong gaji itu,” kata Karyoto di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 17 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebijakan aturan penutupan u-turn atau putar balik itu rencananya akan diterapkan secara permanen setelah Idul Fitri 2023. “Permanen dalam artian pada jam tertentu, dari 07.00 sampai 10.00 kita tutup, kita puter. Tapi jam-jam biasa silakan,” ucapnya. 

Aturan penutupan u-turn dicanangkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menutup beberapa putaran (u-turn) untuk mengurangi kemacetan. Putaran u-turn yang ditutup itu tersebut di antaranya di Jalan Kramat Raya depan Polres Jakarta Pusat, di Jalan Gunung Sahari depan Hotel Sheraton dan Jalan HR Rasuna Said depan MMC. Penutupan putaran juga dilakukan di ruas jalan lainnya seperti Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.

Irjen Karyoto mengatakan kerap menghadapi masalah kemacetan karena ia tinggal di Pondok Karya, Tangerang Selatan. “Kebetulan saya warga Pondok Karya. Kalau ada warga yang mengkritik sah-sah saja,” ucapnya. 

Kapolda Metro Jaya itu juga angkat bicara soal penataan dan perubahan trotoar si Simpang Santa yang diprotes masyarakat hingga sejumlah organisasi. Menurutnya, sangat tidak realistis bila di Simpang Santa tidak dilakukan rekayasa arus lalu lintas karena di sana akan ada penumpukan volume kendaraan di 3 arah.

“Tentu ada penumpukan dari 3 arah. Dari jalan Wijaya numpuk, dari jalan Kuncit numpuk juga dan dari Senopati numpuk,” katanya.

Polda Metro Jaya sempat melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di Simpang Santa. Meski demikian, ada beberapa pengemudi yang tidak tahu uji coba itu melakukan putar ke kiri di kawasan Tendean arah Mabes Polri.

“Sebenarnya menunggu 10 menit dengan diputar 5,5 menit lebih enak diputar 5,5 menit karena putarannya juga gak terlalu jauh hanya 1 kilometer," ujarnya.

Soal perubahan fungsi trotoar Simpang Santa yang dipersoalkan oleh sejumlah organisasi, Karyoto mengatakan sebelumnya memang tempat itu adalah jalan untuk kendaraan. Dia mengatakan setelah u-turn ditutup, putaran berikutnya tidak terlalu jauh, hanya satu kilometer. "Dulunya memang itu jalan raya, ya saya tahu karena saya tinggal di situ dari 2011 jadi udah 10 tahun,” tutur Kapolda Metro Jaya itu.

Pilihan Editor: 2 Pekan Jabat Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto Hadapi Debt Collector hingga Niat Atasi Kemacetan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus