Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyebut perlu waktu untuk melihat efek pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pengalaman pengetatan sebelumnya, baru tampak terjadi penurunan kasus harian Covid-19 setelah satu bulan PSBB diterapkan.
Baca juga : Kasus Covid-19 Harian Masih Tinggi, Epidemiolog Sarankan DKI Terapkan PSBB Total
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak otomatis hari ini diketatkan, besok turun langsung, ya enggaklah. Mungkin dua minggu atau sebulan," kata dia saat dihubungi, Kamis, 24 September 2020.
Pandu menuturkan penambahan kasus Covid-19 di Jakarta saat ini merupakan imbas dari penularan sebelum pengetatan PSBB. Dia berujar, ada masa waktu dari orang terinfeksi virus corona hingga terkonfirmasi positif.
Jumlah pasien positif Covid-19 Ibu Kota masih terus meningkat setiap harinya. Penambahan kasus baru menembus lebih dari seribu orang per hari. Total kasus Covid-19 per 23 September sebanyak 66.505.
Menurut Pandu, sedari awal seharusnya tidak boleh ada pelonggaran pembatasan. Dia hakul yakin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal memperpanjang pengetatan PSBB. "Kalau pakai akal sehat ya harus diperpanjang, harus diketatkan lagi," ujar epidemiolog tersebut.