Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Katy Perry Sempat Depresi Berat, Meditasi dan Terapi Dibantu Orlandoo Bloom

Katy Perry menilai penting untuk dicatat bahwa tidak ada yang memalukan untuk meminta bantuan saat mengalami depresi.

14 Januari 2020 | 16.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyanyi Katy Perry. (Instagram@katyperry)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan mental saat ini semakin marak diperbincangkan dan dialami oleh para pesohor. Namun, tidak banyak publik figur yang berkenan jujur terkait dengan penyakit mental yang dialami. Salah satunya ialah penyanyi Katheryn Elizabeth Hudson atau Katy Perry yang akhirnya berani membuka masalah kesehatan mental yang pernah dia alami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sebuah wawancara dengan Vogue India, Katy yang juga penulis lagu ini pernah berurusan dengan depresi dalam kurun waktu 2017 dan 2018 yang menjadi tahun paling sulit untuk dihadapinya. "Saya menjadi depresi dan saya tidak ingin bangun dari tempat tidur. Di masa lalu, aku bisa mengatasinya, tapi kali ini terjadi sesuatu yang membuatku jatuh dari tangga. Aku harus benar-benar melakukan perjalanan penyembuh kesehatan mental," ucap Katy Perry seperti yang dilansir dari laman Allure, Selasa 14 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untungnya, Katy Perry mendapat banyak dukungan untuk perjalanan terapi dan penyembuhan. Dia mengatakan kepada Vogue India bahwa selain mencari terapi dan mencoba meditasi, dia bisa bersandar pada tunangannya, Orlando Bloom, yang juga memahami pentingnya merawat kesehatan mental seseorang. "Dia seorang jangkar yang menahan saya dan dia sangat nyata," kata Perry, menambahkan bahwa Bloom juga sedang dalam "perjalanan spiritual-nya" sendiri. 

Pelantun The One That Got Away ini juga berharap akan lebih banyak orang, terutama mereka yang menjadi publik figur makin terbuka untuk membahas depresi dan kesehatan mental. Katy Perry menambahkan masih banyak orang yang tidak mau minta bantuan karena masih terkendala stigma. "Bagi saya penting untuk dicatat bahwa tidak ada yang memalukan untuk meminta bantuan saat mengalami masalah depresi," ucap wanit berusia 35 tahun ini. .

Sementara itu, menurut National Institute of Mental Health (NIMH), diperkirakan 17,3 juta orang dewasa Amerika Serikat mengalami setidaknya satu episode depresi besar pada tahun 2017. Untuk sesuatu yang begitu umum, kita harus membicarakannya lebih lanjut dan memahami pentingnya perawatan kesehatan mental.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus