TEMPAT rekreasi bagi remaja Jakarta masih menjadi masalah.
Paling tidak begitu menurut Kepala Dinas Pertamanan DKI Jakarta,
Ha Djaelani. Maka sejak September tahun lalu dinas ini membuka
tanah seluas 7,5 hektar di Ragunan, Jakarta Selatan. Yaitu
sebagai Bumi Perkemahan dan Penyuluhan Dinas Pertamanan yang
terbuka bagi setiap remaja untuk berkemah. April mendatang
diperkirakan seluruh fasilitas yang diperlukan sudah tersedia.
Yang kini masih dikerjakan antara lain melengkapi kamar mandi
dan WC sehingga menjadi 3 unit terbuat dari porselin seperti
yang lazim terdapat di rumah-rumah orang kaya. Juga dibuatkan
sumur pompa, mushalla, gardu jaga, tenda dan tungku api unggun.
Alhasil, sebagai tempat berkemah, menurut Djaelani, Bumi
Perkemahan dan Penyuluhan Pertamanan bakal menyenangkan.
Alamiah
Ada dua hal yang tampaknya mendorong Dinas Pertamanan DKI
membuka bumi perkemahan ini. Yaitu untuk menanamkan kesadaran
memelihara lingkungan dan karena para remaja di Jakarta masih
membutuhkan tempat bermain. terutama di saat-saat liburan
sekolah. "Orang kaya biasa berlibur ke Puncak atau Pelabuhan
Ratu, tapi orang Jakarta kan tidak semuanya tergolong mampu?"
ucap Djaelani.
Untuk berkemah di bumi perkemahan ini tentu saja ada
prosedurnya. Menurut Djaelani, hal itu tidak sulit. Setelah
mengajukan permohonan tertulis kepada Dinas Pertamanan lantas
membayar Rp 1000 untuk setiap tenda yang bakal dipakai.
Kendati fasilitasnya baru akan lengkap April nanti, namun sejak
dibuka September tahun lalu para remaja yang sudah memanfaatkan
tempat ini untuk berkemah tak kurang dari 70 organisasi gugus
depan pramuka yang rata-rata beranggotakan sekitar 1000 orang.
Bumi perkemahan yang sebenarnya bisa menampung orang berkemah
sekaligus 5000 orang ini, idealnya memang hanya untuk 3000 orang
saja.
Suasana tempatnya memang alamiah. Ada tanaman asli berupa salak,
sawo, rambutan. Ada juga berbagai jenis tanaman baru seperti
sawo kecik, jambu batu, jambu air dan pohon pelindung akasia.
"Asal pohonnya tidak dirusak, buah-buahan itu bisa dipetik oleh
mereka yang berkemah," ucap Djaelani.
Sebagai Bumi Penyuluhan Pertamanan, di tempat ini Dinas
Pertamanan DKI Jakarta menyediakan berbagai buku dan brosur
mengenai pertamanan atau penghijauan. Di samping itu juga
menyediakan tenaga yang setiap waktu bisa memberi keterangan
mengenai berbagai hal tata cara penghijauan atau pertamanan.
Dinas Pertamanan DKI bermaksud menjadikan Bumi Perkemahan dan
Penyuluhan Pertamanan Ragunan ini sebagai semacam arena
pembinaan kaderkader pertamanan. "Kalau seorang remaja sudah
gandrung taman, lalu menyebarkan apa yang diketahuinya mengnai
pertamanan kepada misalnya 10 temannya, bukankah itu
menggembirakan?" Djaelani berkata.
Menurut perhitungan, jumlah taman dan jalur hijau di sesuatu
tempat harus mencapai 30% dari luas seluruh areal. Maka Jakarta
yang luasnya meliputi lebih dari 66 ribu hektar ini jelas masih
kekurangan. Sebab seperti dikatakan Djaelani jumlah taman dan
jalur hijau yang ada di Jakarta baru meliputi sekitar 1500
hektar yang sudah tergarap, lebih 1600 hektar 'siap digarap'
dan sekitar 11 ribu hektar 'baru akan digarap.'
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini