Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kemampuan Pemenang Lelang Dipertanyakan

Anggota DPRD Jakarta menduga dana proyek pengaspalan lintasan balap Formula E bersumber dari Jakarta Propertindo. Sebab, PT Jaya Konstruksi Manggala tercatat mengalami kerugian pada tahun lalu.

7 Februari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Uji coba aspal yang bakal digunakan dalam balap Formula E di Kawasan Monas, Medan Merdeka Timur, Jakarta, 22 Februari 2020. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Dana proyek pengaspalan lintasan balap Formula E bakal bersumber dari PT Jakarta Propertindo.

  • PT Jaya Konstruksi Manggala tercatat mengalami kerugian pada tahun lalu.

  • PT Jaya Konstruksi Manggala memang memiliki banyak pengalaman membangun infrastruktur jalan.

JAKARTA – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengkritik hasil lelang proyek pengaspalan lintasan balap Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Dalam lelang tersebut, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dinyatakan sebagai pemenang untuk menggarap proyek senilai sekitar Rp 50 miliar tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Gilbert, proses lelang cenderung gelap alias tertutup. Lelang sebelumnya gagal sehingga proyek ini dilelang ulang sebelum Jaya Konstruksi keluar sebagai pemenang. "Setelah gagal tender tanpa penjelasan kenapa gagal, lalu pesertanya ikut tender lagi dan terpilih menjadi pemenang dalam tender ulang," kata dia ketika dihubungi, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gilbert mengatakan, dalam situs web resmi PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, pada September 2021 dilaporkan bahwa kerugian perusahaan sebesar Rp 90 miliar. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut ragu PT Jaya Konstruksi memiliki modal untuk membiayai proyek pengaspalan lintasan balap Formula E. "Artinya, dana pembangunan itu semua berasal dari PT Jakarta Propertindo," ujarnya.

Menurut Gilbert, kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena sebelumnya Jakpro menggelontorkan duit senilai Rp 70 miliar untuk pembangunan sirkuit. Namun hingga kini wujudnya belum tampak.

Jakpro membenarkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Rp 70 miliar untuk menalangi pembuatan sirkuit balap mobil listrik internasional itu. Meski begitu, PT Jakpro optimistis alokasi dana tersebut tak akan membuat perusahaan terkapar. "Dengan perhitungan cash flow keuangan, kami sudah mempertimbangkan alokasinya," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro) Widi Amanasto.

Petugas saat membersihkan ranting pohon di lahan yang akan dibangun Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, 29 Desember 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

Adapun Corporate Communication Manager PT JakPro, Melisa Suciati, menjelaskan bahwa angka Rp 70 miliar itu bukan untuk persiapan trek Formula E di Ancol. Uang itu, Melisa melanjutkan, digelontorkan pada 2019-2020 atau saat sirkuit Formula E disebut bakal dilaksanakan di Monas. "Sebagiannya merupakan pengadaan material dan akan digunakan pada race 2022," ucapnya.

Terlepas dari masalah dana, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama telah ditetapkan sebagai pemenang lelang proyek pengaspalan sirkuit dadakan di Ancol.

Secara umum, Jaya Konstruksi memang sudah kenyang pengalaman membangun jalan hingga jembatan layang. Dikutip dari situs resmi Jayakonstruksi.com, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk merupakan bagian dari Grup Jaya, perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dengan kompetensi inti dalam sektor infrastruktur dan bangunan, perdagangan aspal, bakar gas cair, pabrikasi beton pracetak, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, serta jasa pemeliharaan.

Sebelumnya, Jaya Konstruksi merupakan divisi kontraktor di PT Pembangunan Jaya. Kemudian Jaya Konstruksi menjadi badan hukum pada 23 Desember 1982 dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007. Pada Juli 2013, perseroan menerbitkan saham baru dengan mengeluarkan 326.170.397 surat saham, atau senilai 10 persen dari total modal ditempatkan dan modal disetor.

Hasilnya digunakan untuk mendanai investasi di infrastruktur baru, terutama jalan tol dalam kota dan fasilitas pasokan air minum, serta untuk mendanai ekspansi kapasitas di Jaya Beton dan Jaya Trade.

Berbagai proyek besar juga sudah dikerjakan oleh Jaya Konstruksi, seperti gedung baru Universitas Pembangunan Jaya, Puri Indah Financial Tower, mass rapid transit (MRT dengan konsorsium), Mega Proyek Ciputra World Jakarta, Terminal Bus Pulogebang, serta renovasi Bundaran Hotel Indonesia. Dengan semua pengalaman itu, Jakpro optimistis PT Jaya Konstruksi bisa memenuhi target penyelesaian sirkuit Formula E.

INDRA WIJAYA | DANIEL AHMAD
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus